Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HMI Apresiasi Semangat Presiden Sambut Usulan Visi 'Youth Government' 2019-2024

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Respiratori Saddam Al Jihad menjelaskan tentang kongres HMI 2018 di Ambon.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in HMI Apresiasi Semangat Presiden Sambut Usulan Visi 'Youth Government' 2019-2024
Ist/Tribunnews.com
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Respiratori Saddam Al Jihad. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Respiratori Saddam Al Jihad menjelaskan tentang kongres HMI 2018 di Ambon.

Saat itu, dirinya memunculkan visi Youth Government (pemerintahan pemuda) dan gaung Youth Government tersebut mulai disampaikan saat sekolah pimpinan HMI pada 5 Oktober 2018 di hadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Saddam menekankan bahwa Pemerintahan Indonesia tidak akan bisa dipisahkan dengan generasi muda karena faktor generasi milenial (akhir-akhir ini penyebutan nya) mempunyai kontribusi demokrasi sebesar 42 persen dalam people power yang substansial.

Yaitu Pemilu 2019, sehingga Youth Government adalah keniscayaan demokrasi.

Baca: Bertepatan Nuansa Idul Fitri, Hari Lahir Pancasila Diharapkan Dapat Persatukan Bangsa

Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ini mengapresiasi atas semangat Presiden Jokowi untuk menyambut saran dari Himpunan Mahasiswa Islam untuk membentuk Youth Government.

"Menakar bonus demografi dan kontribusi generasi milenial adalah gerakan postmodernisme untuk mengaktualisasikan gerakan generasi milenial dalam sumbangsih terhadap Pemerintahan Republik Indonesia. Selain itu untuk menjaga persatuan bangsa dan menjaga ideologi Pancasila di level generasi milenial," jelas oleh alumni Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran tersebut dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2019).

Saddam yang juga sebagai penulis buku Pancasila Ideologi Dunia menegaskan bahwa Youth Government ke depan harus mengakar dan menguatkan pondasi Pancasila.

Berita Rekomendasi

Sebab pemikiran radikalisme di kampus cukup mengakar sehingga kontribusi khusus mengawal ideologi Pancasila harus hadir dalam ruang Youth Government.

Terakhir, alumni Magister Fisip Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa Permenristekdikti 55 tahun 2018 soal pembinaan ideologi bangsa di kampus hasil dari koordinasi antara Menristekdikti dan kelompok Cipayung harus dikawal.

Hal itu diperlukan guna mengembangkan sumber daya manusia dengan basis Pancasila sebagai pembinaan oleh kelompok Cipayung dan kampus yang harus diseriuskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas