Info BMKG - Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam 3 dan 4 Juni 2019, Penentu 1 Syawal 1440 H
BMKG memberikan informasi tentang prakiraan hilal saat matahari terbenam pada 3 dan 4 Juni 2019 utnuk menentukan Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi tentang prakiraan hilal saat matahari terbenam pada 3 dan 4 Juni 2019.
Informasi tersebut diberikan BMKG dalam rangka adanya pengamatan hilal dalam menentukan 1 Syawal 1440 H atau jatuhnya Hari raya Idul Fitri.
Mengutip Wikipedia, Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
Mengutip laman BMKG, Keteraturan revolusi Bulan, dan revolusi Bumi memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu.
Satu penentuan waktu adalah penentuan awal bulan Hijriah yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi atau revolusi Bulan.
Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
Baca: Momen Soekarno Dibidik Sniper NII Saat Salat Ied, Tembakan Pelaku Ngawur karena Lihat Bayang-bayang
Baca: LIVE Streaming Sidang Isbat Lebaran Sore Ini, Lengkap dengan Link TV & Daftar Lokasi Rukyatul Hilal
Baca: Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1440 H Digelar Senin Petang, Lengkap Daftar Lokasi Rukyatul Hilal
BMKG sebagai institusi pemerintah salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada hari Senin dan Selasa, tanggal 3 dan 4 Juni 2019 M sebagai penentu awal bulan Syawal 1440 H.
Berikut adalah kesimpulan informasi yang diberikan BMKG terkait Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam 3 dan 4 Juni 2019, Penentu 1 Syawal 1440 H.
1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari
Konjungsi akan kembali terjadi pada hari Sabtu, 4 Mei 2019 M, pukul 22.45 UT atau Senin, 3 Juni 2019, pukul 05.45 WIB atau pukul 06.45 WITA atau pukul 07.45 WIT.
Pada tanggal tersebut, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.29 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.46 WIB di Sabang, Aceh.
Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam di wilayah Indonesia Timur, saat Matahari terbenam di wilayah Indonesia Tengah, dan sebelum Matahri terbenam di Indonesia Barat pada tanggal 3 Juni 2019.
Baca: 1 Syawal Muhammadiyah Jatuh 5 Juni, Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Ini, Ini Lokasi Rukyatul Hilal
2. Peta Ketinggian Hilal
Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1440 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 3 Juni 2019 untuk pengamat di wilayah Indonesia bagian Barat dan tanggal 4 Juni 2019 untuk pengamat di wilayah Indonesia bagian Timur.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1440 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 3 dan 4 Juni 2019tersebut.
Baca: Daftar 34 Titik Pengamatan Hilal Untuk Penentuan Awal Bulan Syawal
3. Peta Elongasi
Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 3 Juni 2019 berkisar antara -1,43 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan -0,06 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 4 Juni 2019 berkisar antara 10,37odi Merauke, Papuasampai dengan 12,12odi Calang, Aceh.
Baca: Berikut Lokasi Rukyatul Hilal Untuk Tentukan Idul Fitri Di Seluruh Daerah Indonesia
4. Peta Umur Bulan
Elongasi saat Matahari terbenam tanggal 3 Juni 2019 di Indonesia berkisar antara 2,79 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat sampai dengan 3,37 derajat di Jayapura, Papua.
Sementara elongasi saat Matahari terbenam tanggal 4 Juni 2019 di Indonesia berkisar antara 11,20 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 13,00 derajat di Sabang, Aceh.
Baca: Bagaimana Pakistan Ingin Mengakhiri Polemik Hilal
5. Peta Lag
Umur bulan di Indonesia pada tanggal 3 Juni 2019 berkisar antara -1,60 jam di Merauke, Papua sampai dengan 1,81 jam di Sabang, Aceh.
Sementara itu, umur bulan di Indonesia pada tanggal 4 Juni 2019 berkisar antara 22,41 jam di Merauke, Papua sampai dengan 25,81 jam di Sabang, Aceh.
Baca: Hilal Terlihat di Pantai Sumpang Sulsel Pukul 18.17 WITA
6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
Lag saat Matahari terbenam di Indonesia tanggal 3 Juni 2019 berkisar antara-5,26 menit di Jayapura, Papua sampai dengan 0,87menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Adapun Lag saat Matahari terbenam di Indonesia tanggal 4 Juni 2019berkisarantara 50,44 menit di Waris, Papua sampai dengan 57,65 menit di Banda Aceh, Aceh.
Baca: Hilal Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik
7. Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia
Fraksi Iluminasi Bulan (FIB) saat Matahari terbenam di Indonesia pada tanggal 3 Juni 2019 berkisar antara 0,06% di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat sampai dengan 0,09% di Jayapura, Papua.
Adapun FIB pada tanggal 4 Juni 2019 berkisar antara 0,96% di Merauke, Papua sampai dengan 1,29% di Sabang, Aceh.
8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
Pada tanggal 3 Juni 2019, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam di seluruh Indonesia tidak ada objek astronomis lainnya dengan posisi kurang dari 5 derajat dari Bulan.
Adapun pada tanggal 4 Juni 2019, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam di seluruh Indonesia terdapat Merkurius dengan posisi kurang dari 5 derajat di atas Bulan.
Unduh rincian informasi selengkapnya di sini.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)