Sosok Terduga Pelaku Bom Kartasura, Misterius Masuk Facebook, DPO, hingga Seorang 'Pemburu'
Inilah sosok misterius RA terduga pelaku bom Kartasura. Masuk Facebook, DPO, hingga seorang'pemburu'
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Rofik Asharudin alias RA (22) terduga pelaku upaya bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo.
RA yang berusia 22 tahun ini diketahui jarang ke masjid setelah lulus SMK.
Dia yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian Pospam Kartasura dikenal misterius.
RA pernah hilang, masuk Facebook, Daftar Pencarian Orang (DPO), dan memiliki pekerjaan tidak tetap seperti seorang 'pemburu'.
Inilah fakta-faktanya yang dirnagkum Tribunnews.com dari TribunSolo.com.
Baca: Kondisi Terkini Pasca Bom Kartasura, Aktivitas Terbaru Polisi Sisir TKP Kumpulkan Benda Sisa Ledakan
1. Memiliki kepribadian tertutup akhir-akhir ini
Masil (19), teman sepermainan RA yang tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, mengungkap sosok RA.
Kata dia, RA beberapa waktu terakhir memiliki kepribadian yang tertutup.
Hal itu membuat teman-teman dan warga sekitar kesulitan untuk berkomunikasi dengan RA.
Kendati demikian, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan RA.
Hanya saja, Masil dan teman-temannya yang lain tidak mengetahui penyebab pasti yang membuat RA mengalami perubahan drastis.
2. Diduga korban pencucian otak dan DPO
Masil menduga, RA dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal hingga berperilaku radikal.
Apalagi, semenjak RA enggan diajak untuk pergi ke masjid.
Apalagi, RA diketahui kerap menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.
"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," tutur Masil.
Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura ini terbilang cukup muda.
Usianya baru menginjak 22 tahun.
3. Jarang ke masjid setelah lulus SMK
Dulu RA kerap mendatangi masjid.
Namun setelah lulus dari SMK di Solo, RA jarang terlihat di masjid.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).
"(RA) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang nggak pernah," kata Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto kepada TribunSolo.com.
"Nggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.
4. Pemburu dan jual gorengan
Sudalmanto menjelaskan, RA tidak memiliki pekerjaan tetap.
Sehari-sehari, RA disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung.
RA juga pernah berjualan gorengan.
"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung," kata Sudalmanto.
"Sempat jualan gorengan," imbuhnya.
Baca: Kata Mabes Polri Soal Ledakan Low Explosive Bom Kartasura, Serbuk Black Powder & Imbau Warga Tenang
5. Tolak tawaran pekerjaan
Sosok RA (22), terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, diketahui memiliki aktivitas sebagai penulup burung.
Hal itu diungkap Masil (19), teman sepermainan Rofik yang tinggal di Dusun Kranggan Kulon, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Sebulan yang ia lalu, ia pernah menawarkan pekerjaan kepada sahabatnya itu.
"Kebetulan saya ada informasi pekerjaan untuknya, tapi ia menolak," ujarnya, kepada TribunSolo.com, setelah penggeledahan di rumah Rofik, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Pelaku pengeboman
Sementara itu menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, pelaku pengeboman yang sudah teridentifikasi hingga saat ini ada satu orang.
Pelaku yang melakukan ledakan di Pospam 01 Kartasura ini, gagal melukai petugas, sehingga korban dalam kejadian ini hanya pelaku pemboman.
"Korban satu orang, yang menjadi korban itu terduga pelaku."
"Dia terduga pelaku karena bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki," katanya setelah meninjau lokasi ledakan, Selasa (4/6/2019).
Dia menambahkan, pelaku saat ini kritis dan dilarikan di rumah sakit, serta mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan.
"Belum ada korban lain, petugas kami tidak terluka, dan kejadian itu juga tidak melukai masyarakat disekitar lokasi," katanya.
Keterangan Mabes Polri
Mabes Polri memberikan pernyataan terkait ledakan bom Kartasura yang terjadi Senin (3/6/2019) kemarin malam.
Upaya bom bunuh diri dengan terduga pelaku, RA (22) di Pospam Kartasura itu dilakukan dengan ledakan dan membuatnya terluka.
Mabes Polri melalui Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, daya ledak bom low explosive dari serbuk black powder hingga imbauan untuk warga tenang.
Baca: Diduga Alami Pencucian Otak, Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Pernah Hilang Selama 3 Bulan
Dalam telewicara siaran Kompas TV, Dedi Prasetyo menjelaskan daya ledak bom Kartasura oleh terduga pelaku adalah bom low explosive.
"Dari olah TKP Inafis maupun Labfor sekaligus terduga pelaku, terutama bahwa ledakan yang terjadi di depan Posko Lebaran Polsek Kartasura adalah low explosive," jelasnya.
Dedi menyampaikan, kesimpulan soal daya ledak bom diperoleh dari hasil penyelidikan Inafis dan Labfor dari lokasi kejadian dan identifikasi tubuh pelaku.
"Demikian didapat dari pertikel di depan pos, serbuk-serbuk black powder termasuk di tubuh pelaku," ujarnya.
Ia menambahkan, terduga pelaku upaya bom bunuh diri telah teridentifikasi.
Termasuk dengan identifikasi barang-barang yang digeledah dari rumah terduga pelaku di Kartasura, Sukoharjo.
Lebih lanjut, kepolisian masih mendalami kemungkinan kelompok atau jaringan terstruktur yang berkaitan dengan pelaku RA.
"ini masih diidentifikasi apakah termasuk jaringan terstruktur atau tidak," kata dia.
Sementara itu, diutarakannya agar masyarakat tetap tenang dan menyerahkan penyelidikan terhadap kepolisian.
Terutama agar tidak takut seperti halnya yang tujuan pelaku teror adalah untuk menyebar ketakutan di khalayak umum.
Kondisi terkini lokasi kejadian
Aktivitas terbaru polisi pada Selasa (4/6/2019) menyisir Tempat kejadian Perkara (TKP) di Posko Pengamanan (Pospam) Lebaran Kartasura, Sukoharjo.
Polisi melakukan sejumlah kegiatan Selasa pagi ini di Pospam Kartasura setelah upaya bom bunuh diri dilakukan oleh terduga pelaku RA (22) pada Senin (3/6/2019) malam.
Baca: Densus 88 Sita Kabel, Arang, dan Serbuk Putih dari Rumah Terduga Pelaku Bom Sukoharjo
Ditayangkan dalam siaran 'Sapa Indonesia' di Kompas TV, terdapat sejumlah aktivitas terbaru di Pospam Kartasura pagi ini.
Keterangan jurnalis Kompas TV di lapangan, Maria, kepolisian telah mendatangi TKP sejak pagi tadi.
"Tadi pagi sekitar pukul 07.15 WIB dari Inafis Polri datang kembali ke Posko Lebaran Kartasura," katanya.
"Petugas kepolisian mengumpulkan kembali benda sisa ledakan untuk mengetahui jenis peledak apakah high explosive atau low explosive."
Dilaporkan juga, semalam pasca ledakan bom bunuh diri, polisi juga telah melakukan olah TKP dengan mengambil abu ledakan yang menempel di dinding Pospam Kartasura.
Kegiatan olah TKP dilakukan Inafis Polri bersama tim gabungan kepolisian Sukoharjo dan Surakarta.
Warga penasaran ke TKP
Maria juga mengabarkan, tak sedikit warga sekitar dan penggguna jalan yang penasaran terhadap TKP upaya bom bunuh diri.
Menurutnya, rasa penasaran warga terlihat sejak pagi.
Bahkan tak sedikit pula yang mendtaangi lokasi kejadian untuk melihat tempat tersebut.
"Warga banyak yang datang ke lokasi sekedar untuk melihat, bahkan pengguna jalan banyak yang berhenti silih berganti untuk mengabadikan dengan kamera HP," terang Maria.
Baca: Olah TKP Ledakan Bom di Pospam Kartasura Dijaga Ketat
Lalu lintas kembali normal
Kondisi lalu lintas di sekitar TKP dilaporkan jurnalis Kompas TV, Maria, sudah kembali normal.
Jalur yang menghubungkan tiga kota antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang, ini telah kembali normal daripada kondisi semalam.
"Semalam seperti diketahui pasca ledakan bom, titik yang menghubungkan tiga kota ini ditutup, sementara dilakukan rekayasa lalu lintas, kini sudah kembali normal," papar Maria.
"Artinya sudah tidak berlaku pengalihan arus lalu lintas dari Solo-Yogyakarta atau Solo-Semarang dan sebaliknya."
Sebelumnya diberitakan TribunSolo.com, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, pelaku pengeboman yang sudah teridentifikasi hingga saat ini ada satu orang.
Pelaku yang melakukan ledakan di Pospam 01 Kartasura ini, gagal melukai petugas, sehingga korban dalam kejadian ini hanya pelaku pemboman.
"Korban satu orang, yang menjadi korban itu terduga pelaku."
"Dia terduga pelaku karena bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki," katanya usai meninjau lokasi ledakan, Selasa (4/6/2019).
Dia menambahkan, pelaku saat ini kritis dan dilarikan di rumah sakit, serta mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan.
"Belum ada korban lain, petugas kami tidak terluka, dan kejadian itu juga tidak melukai masyarakat disekitar lokasi," katanya.
(Tribunnews.com/Chrysnha/KompasTV/TribunSolo.com/Putradi Pamungkas/Asep Abdullah Rowi)