THR Jadi Tradisi Tiap Lebaran, Inilah Soekirman Wirjosandjojo, Sosok Pencetusnya
Tunjangan Hari Raya atau THR sudah menjadi tradisi dalam perayaan Idul Fitri, inilah sosok yang mencetuskannya.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Tunjangan Hari Raya atau THR sudah menjadi tradisi dalam perayaan Idul Fitri.
THR bisa kita nikmati seperti sekarang ini, ada perjalanan panjang yang membuat kebijakan tersebut ada di Indonesia.
Bagaimana sejarah adanya THR, dan siapa yang mencetuskannya?
Sebelum tahun 1951, tidak ada THR di Indonesia.
Kebijakan THR baru muncul pada era kabinet Soekiman Wirosandjojo.
Pada saat Kabinet Soekiman dilantik, ia memiliki beberapa program yang salah satunya meningkatkan kesejahteraan pamong pradja, atau yang saat ini sebut sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Meski kebijakan tersebut sempat menuai protes karena hanya diberlakukan untuk PNS saja.
Baca: Tradisi Lebaran Mandra, Tunggu Tamu di Rumah dan Bagi-bagi THR
Baca: Ria Ricis Selalu Beri Parsel dan THR ke Tetangga Sejak Bulan Puasa Sebagai Tradisi Lebaran
Baca: Terima Uang THR dari Ruben Onsu, Adik-adik Julia Perez Kenang Mendiang sang Kakak
Dan juga dianggap sebagai sebuah strategi Kabinet Soekiman untuk merebut hati para PNS untuk memberikan dukungan pada kabinet tersebut,
namun tak dapat dipungkiri bahwa sosok Soekiman Wirosandjojo ini telah memberikan ide yang dampaknya bisa dirasakan oleh semua orang.
Lalu, siapa sih Soekiman Wirosandjojo ini?
Melansir dari jakarta.go.id melalui Bangka.tribunnews.com, Soekiman Wirosandjojo merupakan seorang tokoh politik sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai tokoh Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).
Lahir di Sewu, Solo pada tahun 1898, dan 54 tahun kemudian ia berhasil menjabat sebagai perdana menteri.
Jabatan perdana menteri ia emban sejak 27 April 1951 hingga 3 April 1952.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.