Mengenang George Toisutta, Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi yang Pulang ke Haribaan Pertiwi
Mendiang George mendapatkan gelar kehormatan Sang Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi atau Pemimpin Besar Pemersatu
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadispenad Brigjen TNI Candra Wijaya mengucapkan duka cita atas wafatnya Jenderal TNI (Purn) George Toisutta yang bergelar Sang Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi pada Rabu (12/6/2019).
Candra mengungkapkan, mantan Kasad yang terkenal dengan ketegasannya tersebut, wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, karena sakit kanker usus yang dideritanya.
“Hari ini kita kehilangan salah satu putra terbaik bangsa. Almarhum Jenderal TNI (Purn) George Toisutta sebelumnya mendapatkan perawatan medis di RSPAD karena menderita sakit kanker usus. Keluarga maupun Tim Medis (RSPAD), seluruhnya telah berupaya secara maksimal dan melakukan yang terbaik, namun Allah, SWT telah berkehendak,” kata Candra dalam keterangannya pada Rabu (12/6/2019).
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Guncangan M 3,1 di Pasaman Sumbar, Getaran Terasa di Bonjol dan Simpati
Baca: Wuih, Polwan Ini Dilamar Dengan Panaik Rp 300 Juta, 1 Ton Beras dan 1 Kuda, Beritanya Langsung Viral
Baca: Gegara Foto Ini, Gading Marten Dijodohkan dengan Anak Menteri Susi Pudjiastuti, Nadine Kaiser
Perlu diketahui, mendiang George mendapatkan gelar kehormatan Sang Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi atau Pemimpin Besar Pemersatu yang Tangguh dari Majelis Latupati Maluku.
Candra pun mengatakan, semasa hidup mendiang George telah mengharumkan Maluku di pentas nasional maupun internasional.
Semasa hidup, George dikenal karena ketegasan dalam memimpin pasukan sampai menjadi orang nomor satu di TNI AD pada tahun 2010.
Candra mengatakan, semenjak terdengarnya berita duka tersebut para pejabat TNI AD maupun purnawirawan TNI serta keluarga almarhum berdatangan untuk bertakziyah dan turut melaksanakan salat jenazah.
"Selain Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa beserta istri, juga hadir para pejabat teras TNI AD, para mantan Kasad, para purnawirawan Pati TNI untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar almarhum Jenderal TNI (Purn) George Toisutta diterima di sisi-Nya dan husnul khotimah," kata Candra.
Ia pun mengatakan, dalam kesempatan tersebut Jenderal TNI Andika Perkasa dan istrinta, Hetty Andika Perkasa juga menemui keluarga dan kerabat mendiang George.
Candra mengatakan, saat upacara pemberangkatan jenazah yang dipimpin langsung oleh Jenderal TNI Andika Perkasa di halaman Rumah Duka RSPAD para peserta yang hadir tidak dapat menutupi rasa haru yang sangat mendalam.
“Terlebih saat penghormatan jenazah, seluruhnya memberikan penghormatan terakhir dengan penuh haru kepada almarhum yang jenazahnya diusung dalam peti berselubung bendera Merah Putih. Ini tentunya menujukkan betapa tinggi kharisma almarhum dihadapan keluarga, rekan maupun anak-buahnya selama ini,” kata Candra.
Usai upacara pemberangkatan, jenazah George kemudian diberangkatkan ke Makassar dengan pesawat Hercules C 130 di Bandara Halim Perdanakusuma untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi, Makassar.
Candra mengatakan, di Makassar, serangkaian acara pemakaman juga telah disiapkan untuk menyambut jenazah George.
Ia melanjutkan, setibanya di Lanud Makassar, jenazah almarhum akan langsung dibawa menuju rumah duka di Jalan Rotan No 80, Gunung Sari Makassar untuk disemayamkan dan selanjutnya disalatkan di Masjid Nurul Ilmi Makassar.
“Pemakaman akan dilaksanakan di TPU Dadi, Makassar. Bertindak selaku Irup yaitu Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dimana pelaksanaannya akan dikordinasikan oleh Garnisun setempat,” kata Candra.
Candra menjelaskan, meski berdarah Ambon, Jenderal TNI (Purn) George Toisutta dilahirkan di Makassar pada 1 Juni 1953.
George meninggalkan tiga orang anak dari pernikahannya dengan Hj Nur Alam.
Candra mengungkapkan, selama hidupnya, Geroge memegang teguh filosofi kerohanian Islam yaitu semua harus sama.
George juga dikenal menyukai tokoh wayang Begawan Bisma yang terkenal jujur dan pemberani.
“Latar belakang jabatan dan penugasan Almarhum sangat lengkap hingga menjabat menjadi Kasad dari tahun 2009 sampai 2011. Sebelum menjadi Kasad, pada tahun 2009, beliau menjadi Pangkostrad menggantikan Mayjen TNI Erwin Sujono, waktu itu,” kata Candra.
Selain itu, kata Candra, George juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XVII/Trikora yang sekarang bernama Kodam XVII/Cenderawasih, Kodam XVIII/Ksr, dan Kodam III/Slw.
Sebelum menjabat sebagai Pangdivif 1/Kostrad, George juga pernah ditugaskan sebagai Pangkoops TNI di Aceh pada tahun 2003.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam, seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Darat mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari mulai tanggal 12 hingga 18 Juni 2019," kata Candra.
Candra pun mengucapkan selamat jalan kepada Sang Bisma Angkatan Darat
"Sebagai Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi, Darma Bhaktimu tidak hanya tertanam dalam diri setiap prajurit TNI AD, namun juga akan terkenang oleh seluruh rakyat Indonesia, dari Aceh hingga Papua," kata Candra.