Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rachland Nashidik, Andi Arief Hingga Ferdinand Hutahaean Disebut Bikin Gaduh Partai Demokrat

Adapun kader yang dimaksud olehnya di antaranya ialah Wasekjen Rachland Nashidik, Wasekjen Andi Arief dan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rachland Nashidik, Andi Arief Hingga Ferdinand Hutahaean Disebut Bikin Gaduh Partai Demokrat
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua saat memberikan keterangan pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua menyorori sejumlah kader partainya yang dinilai selalu menuai pro dan kontra dalam setiap pernyataannya.

Max yang juga merupakan anggota presidium Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat itu mengatakan, adanya pro dan kontra tersebut membuat adanya kegaduhan di Partai Demokrat yang meresahkan seluruh kader.

"Sehingga mengganggu soliditas, merusak kredibelitas dan integitas Partai Demokrat yang berdampak pada pembusukan partai," ujat Max saat memberikan keterangan pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).

Baca: Kivlan Zen Minta Permohonan Perlindungan, Wiranto Tegaskan Ini

Adapun kader yang dimaksud olehnya di antaranya ialah Wasekjen Rachland Nashidik, Wasekjen Andi Arief dan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik (YouTube/Kompas TV)

Sebagaimana diketahui, ketiga politisi Demokrat itu dikenal acap kali memberikan pernyataan-pernyataan melalui akun media sosial masing-masing.

Baca: Alasan Kongres V PDIP Dipercepat, Megawati Sudah Siapkan Regenerasi

Max mengatakan, sikap yang diperlihatkan ketiganya bertolak belakang dengan karakter partai berlambang Mercy sejatinya berhaluan nasionalis religius dengan karakter bersih, cerdas dan santun.

Andi Arief
Andi Arief (WARTA KOTA/RANGGA BASKORO)

"(Mereka) kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan. Membenturkan PD dengan partai, tokoh dan komunitas lainnya, khususnva terhadap ulama dan umat, yang berdampak adanya antipati dan kontraproduktif terhadap PD," tutur Max.

Berita Rekomendasi

Bahkan dampak dari kontraproduktif tersebut, disebut Max, terlihat pada merosotnya peringkat Demokrat dalam perolehan suara pada Pemilu 2019 dibanding pemilihan pada periode-periode sebelumnya.

Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018).
Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

"(Demokrat) Meraih posisi urutan terendah sejak Partai Demokrat menjadi peserta Pemilu 2004. Pada 2004, PD menempati urutan kelima dan pada 2019 PD menempati urutan ke-7 dari partai politik," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas