Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Rachland Nashidik Sikapi Pernyataan Max Sopacua yang Menyebutnya Biang Gaduh

Rachland mengatakan dirinya akan berkomunikasi langsung dengan Max Sopacua dan GMPPD perihal soal menjaga marwah partai yang dimakud.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Respons Rachland Nashidik Sikapi Pernyataan Max Sopacua yang Menyebutnya Biang Gaduh
YouTube/Kompas TV
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik 

Bahkan dampak dari kontraproduktif tersebut, disebut Max, terlihat pada merosotnya peringkat Demokrat dalam perolehan suara pada Pemilu 2019 dibanding pemilihan pada periode-periode sebelumnya.

Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018).
Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

"(Demokrat) Meraih posisi urutan terendah sejak Partai Demokrat menjadi peserta Pemilu 2004. Pada 2004, PD menempati urutan kelima dan pada 2019 PD menempati urutan ke-7 dari partai politik," tandasnya.

Desak KLB

Sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat mendorong partai berlambang bintang mercy tersebuti untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Pendiri dan senior yang mendorong dilaksanakan KLB tersebut diantaranya Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Jaya, dan Ishak.

"Untuk itu kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa," kata Max Sopacua saat memberikan keterangan pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).

Baca: Donasi Digital Patungan Untuk Berbagi Capai Rp 11,5 Miliar

Baca: Prabowo dan Sandiaga Batal Hadiri Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2019, Berikut Alasannya

Baca: Tak Punya Wewenang, Kemenhub Tarik Wacana Melarang Diskon Tarif Ojol

Max Sopacua mengaku langkah tersebut harus diambil lantaran pihaknya prihatin dengan anjloknya perolehan suara Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2019.

Berita Rekomendasi

Ia merinci dari 10,9 persen pada tahun 2014 lalu menjadi 7.7 persen pada tahun 2019.

Atas hal tersebut menurutnya Partai Demokrat perlu melakukan evaluasi mendalam.

"Terkait kondisi ini diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader guna membangkitkan semangat dan mengembalikan marwah serta kejayaan Partai Demokrat," jelasnya.

Ia turut menyinggung soal orang-orang yang berada di sekitar lingkaran SBY yang kerap menimbulkan kontroversi.

Padahal di matanya sikap tersebut bukan representasi Partai Demokrat.

Baca: Lebih Dari 600.000 Orang Tanda Tangani Petisi Agar B.I (Hanbin) Tetap Bergabung dengan iKON

Baca: Korban Pembunuhan Pria yang Gadaikan Istri, Ternyata Masih Terhitung Kerabat

Baca: Wanita Berinisial A, Mantan Trainee YG Entertainment DidUga Terlibat Skandal Narkotika B.I eks iKON

Orang-orang tersebut di antaranya Rachland Nashidik, Ferdinand Hutahaean, dan Andi Arief.

"Mereka kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan membenturkan Partai Demokrat dengan partai tokoh dan komunitas lainnya khususnya terhadap ulama dan umat yang berdampak adanya antipati dan kontra produktif terhadap Partai Demokrat," jelas Max Sopacua.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas