Penjelasan PO Bus Safari Soal Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang
Inilah penjelasan PO Bus Safari terkait kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang serta 37 orang lainnya luka-luka.
Editor: Sri Juliati
Inilah penjelasan PO Bus Safari terkait kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang serta 37 orang lainnya luka-luka.
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Kecelakaan maut terjadi di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) KM 150, Senin (17/6/2019) dinihar.
Kecelakaan ini menewaskan 12 orang serta 37 orang lainnya luka-luka, baik ringan maupun berat.
Kecelakaan maut di Tol Cipali melibatkan PO Bus Royal Safari (sebelumnya ditulis Bus Safari) berpelat nomor H 1469 CB yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta KM 5 Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Terkait kecelakaan lalu lintas yang turut melibatkan Mitsubishi Expander, Toyota Innova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Xpander berpelat nomor R 1436 ZA, pihak PO Royal Safari belum memberikan keterangan jelas.
Baca: Kecelakaan di Tol Cipali Melibatkan PO Safari Lux Salatiga, Bukan dari Safari Dharma Raya
Baca: Foto-foto Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang, Bus Terguling dan Tindih Mobil
Saat Tribunjateng.com mendatangi kantor PO Bus Royal Safari, hanya ditemui oleh petugas keamanan atau sekuriti, bernama R Subagyo.
Subagyo mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan karena masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Tadi Bu Yani, staf kantor berpesan karena informasi belum jelas mengenai kecelakaan lalu lintas."
"Itu sebabnya, kami tidak bisa memberi keterangan. Tapi pada prinsipnya PO Safari terbuka kepada publik," terangnya kepada Tribunjateng.com.
Baca: Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cipali Tewaskan 12 Orang, Pernah Terjadi di China Karena Ulah Penumpang
Ia menambahkan, perusahaan sekarang menunggu perkembangan informasi baik dari pemberitaan media atau kepolisian yang ada di lokasi.
Dikatakan Subagyo, turut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut dua orang pekerja PO Bus Royal Safari mereka sebagai supir dan kernet bus.
"Sopirnya atas nama Roni warga Solo dan kernet bernama Yuli asal Tuntang, Kabupaten Semarang."
"Keduanya sudah bekerja lebih dari lima tahun," katanya
Berdasarkan keterangan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kecelakaan maut itu disebabkan pegemudi bus diserang penumpang bernama A (29).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.