Rawon, Soto Betawi, Hingga Pindang Ikan Patin Akan Jadi Menu Makanan Jemaah Haji Indonesia
Nantinya, jemaah haji akan mendapatkan menu khas daerah, sebanyak tiga kali dalam satu pekan, yakni pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji Indonesia pada musim haji operasional 1440H/2019M akan mendapatkan menu makanan khas daerah, seperti Rawon untuk embarkasi Surabaya, Soto Betawi untuk embarkasi DKI Jakarta, serta Pindang Ikan Patin untuk jemaah haji asal Sumatera.
Nantinya, jemaah haji akan mendapatkan menu khas daerah, sebanyak tiga kali dalam satu pekan, yakni pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
“Ini menyesuaikan dengan kebijakan akomodasi penempatan jemaah yang menggunakan sistem zonasi,” ujar Kasubdit Katering Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Abdullah, seperti yang dikutip dari website Kemenag RI, Rabu (19/6/2019).
Baca: Yusril Ihza Mahendra: Alat Bukti Berantakan Seperti Ini, Tidak Jelas . . .
Baca: Pakai Tas KW di Mal, Elvia Cerolline Bertemu Teman Sosialitanya, Billy Syahputra: Kamu Minder Gak?
Baca: Kapal PT Pelni KM Bukit Siguntang Nyaris Tabrak Pulau Tukung, Begini Faktanya
Meski demikian, menu makanan khas ini tentu mempertimbangkan ketersediaan bahan baku yang ada di Arab Saudi.
Ia melanjutkan, para juru masak mendapatkan pelatihan sebelum menyajikan hidangan.
“Meskipun mungkin belum sempurna, kami mengupayakan cita rasa makanan dapat mendekati rasa makanan yang ada di Indonesia,” kata Abdullah.
Khusus di Makkah, Abdullah menyampaikan para penyedia katering pun telah berkomitmen akan menyajikan menu tambahan bubur kacang hijau setiap usai salat Jumat.
Di samping itu, di waktu terpisah Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengungkapkan selain penyajian menu zonasi, penyusunan menu makanan jemaah haji juga memperhatikan masukan jemaah haji.
Salah satunya penerapan rumus 2,3,4, dan 5.
Baca: Anak SDI Warloka Ketakutan karena Komodo Sering Masuk Kompleks Sekolah
Ini adalah rumus khusus yang digunakan untuk menyusun menu bagi jemaah haji setiap minggunya, yakni dua kali menu telur, tiga kali menu daging, empat kali menu ayam, dan lima kali menu ikan.
Rumusan ini menurut Sri Ilham dielaborasi berdasarkan masukan jemaah pada survei indeks kepuasan haji yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun lalu.
“Rumusan 2, 3,4, dan 5 pada penyusunan menu katering, adalah hasil masukan jemaah pada survei indeks kepuasan di tahun lalu. Karena saat survei tahun lalu, jemaah minta kita memperbanyak menu ikan dan mengurangi menu daging,” kata Sri Ilham.