Peran Personel Perempuan TNI Terus Ditingkatkan Guna Menjaga Perdamaian Dunia
TNI akan meningkatkan partisipasi personel perempuan penjaga perdamaian (female peacekeepers) dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan meningkatkan partisipasi personel perempuan penjaga perdamaian (female peacekeepers) dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB dari 4 persen menjadi 7 persen.
"Kita sangat berharap pada posisi strategis di PBB. Sekarang ini kami sedang berupaya mengisi bagaimana kekuatan personel perempuan untuk penjaga perdamaian meningkat dari empat persen ke tujuh persen," kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).
Pernyataan tersebut disampaikan Joni dalam jumpa pers pada kegiatan Konferensi Internasional bertema 'Mempersiapkan Angkatan Bersenjata Modern untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian di Abad ke-21'.
Baca: Kisah Mbah Klumpuk 72 Tahun Lawan Penipu Cincinnya, Gandoli Motornya Hingga Tiba-tiba Pelaku Tewas
Baca: Cerita Pengalaman, Sandra Dewi Ingin Menyemangati Wanita yang Pernah Mengalami Keguguran
Baca: Hilang Selama 50 Tahun, Cincin Pernikahan Pria Ini Akhirnya Ditemukan
Kegiatan yang diadakan atas kerja sama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kementerian Luar Negeri RI, dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dihadiri perwakilan dari 28 negara dan dua organisasi internasional.
Dalam konferensi internasional itu, para peserta akan saling bertukar pandangan dan berbagi pengalaman tentang beberapa persoalan krusial terkait misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Antara lain perlindungan warga sipil dalam perang dan konflik bersenjata dan peningkatan peran perempuan dalam misi perdamaian.
Menurut Joni, TNI terus berupaya untuk meningkatkan peran personel TNI perempuan dalam misi pemeliharaan perdamaian, khususnya sebagai agen untuk melakukan pendekatan pada warga lokal di wilayah perang dan konflik serta untuk membangun proses rekonsiliasi saat konflik.
"Tujuan dari partisipasi personel perempuan adalah untuk mampu mendapatkan simpati masyarakat lokal dengan mudah. Perempuan lebih mudah menampung aspirasi masyarakat lokal sehingga lebih mudah mencegah peningkatan konflik," ujarnya.
Baca: Indonesia Jadi Negara ke-4 Terbanyak Kirim Personel untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB
Dia menyebutkan bahwa sejauh ini TNI telah menyumbangkan sekitar 2.850 personel sebagai bagian kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB dari Indonesia.
Sementara secara keseluruhan, berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri, per 31 Maret 2019, Indonesia telah mengirimkan 3.080 personel, termasuk 106 personel perempuan yang tersebar untuk delapan misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Negara ke-4 terbanyak
Indonesia masuk dalam sepuluh besar negara pengirim personel penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terbanyak.
Namun, banyak yang beranggapan kualitas para personel penjaga perdamaian untuk menjalankan misi Indonesia perlu ditingkatkan.