Peran Personel Perempuan TNI Terus Ditingkatkan Guna Menjaga Perdamaian Dunia
TNI akan meningkatkan partisipasi personel perempuan penjaga perdamaian (female peacekeepers) dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Karena itu, digelar International Conference on 'Preparing Modern Armed Forces for Peacekeeping Operations in the 21st Century', di Jakarta.
Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal Joni Supriyanto mengatakan pertemuan tersebut dimaksudkan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman mengenai permasalahan krusial perlindungan korban konflik.
"Kita harap kegiatan ini dapat menyamakan pandangan dan konsep visi, persepsi konstruktif bagi pelaksanaan Pasukan Penjaga Perdamaian di masa mendatang," ujar Letjen Joni di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Baca: Kata Adipati Dolken Soal Gosip Orang Ketiga Dalam Hubungannya dengan Vanesha Prescilla
Baca: Mahfud MD Menyebut Sidang Sengketa Pilpres 2019 Sudah Selesai Secara Substansi
Baca: Panduan Transportasi Menuju Basecamp Taruna Jaya Giri Gunung Andong
Dia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan dapat menggalang kerja sama regional global, untuk memberikan perlindungan kepada sipil dan personel medis dalam konflik dan perang.
Joni menuturkan Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia yang mengirimkan personel Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mengirimkan personel perempuan terbanyak dalam misi perdamaian ini.
Partisipasi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia diapresiasi Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Operasi Perdamaian, Jean-Pierre Lacroix.
Dia mengatakan partisipasi Indonesia sangat membantu dalam menjaga perdamaian dunia.
"Indonesia akan menambahkan jumlah perempuan dalam misi perdamaian dan ini sangat penting bagi kami. Kami terus mendukung langkah Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia," katanya.
Meski demikian, imbuh Lacroix, peningkatan kualitas para personel penjaga perdamaian juga penting dilakukan.
Untuk itu, dia senang dengan adanya kegiatan ini.
Baca: Polisi Ungkap Peredaran 19 Ribu Butir Ekstasi Berlogo Rolex
"Kita bisa berbagi pandangan kita dan bagaimana solusi untuk meningkatkan kualitas para personel ini," ujarnya.
Data dari Kementerian Luar Negeri RI menunjukkan Indonesia telah mengirimkan pasukan penjaga perdamaian sejak 1957.
Saat ini, Indonesia menduduki posisi ke-8 dari 124 negara penyumbang personel terbesar dengan 3.080 personel, 106 diantaranya adalah perempuan.