Kemhan Sediakan Air Wudhu untuk Massa Aksi Kawal Putusan MK
Massa lalu salat di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat beralaskan karpet hijau serta koran dan spanduk
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyediakan fasilitas air wudhu kepada peserta aksi kawal sidang Mahkamah Konstitusi yang melakukan aksinya di Jln Medan Merdeka Barat, Kamis (27/6/2019).
Kemhan menyediakan air melalui selang yang diambil dari kantor Kemhan.
Baca: Ini yang akan Dilakukan Kubu Jokowi dan Prabowo Setelah MK Memutuskan Perkara Sengketa Pilpres
Para massa aksi lalu wudhu di jalan yang berada di Depan kantor Kemhan.
Massa lalu salat di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat beralaskan karpet hijau serta koran dan spanduk.
Mereka melakukan salat dengan di-jama solat Dzuhur dan Ashar.
Baca: Wanita Ini Jauh-jauh dari Kalimantan Selatan ke Jakarta untuk Kawal Sidang Putusan MK
Seperti diketahui, proses gugatan Pilpres 2019 dengan pemeriksaan saksi dan bukti sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi telah selesai digelar.
Rencananya hakim Mahkamah Konstitusi bakal memutuskan hasil sidang pada hari ini, Kamis (27/6/2019).
Pengalihan Arus Lalin
Pengalihan lalu lintas dilakukan di kawasan Jakarta Pusat menyusul adanya aksi massa di Jalan Medan Merdeka Barat, dekat gedung Mahkamah Konstitusi.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan Pengalihan arus lalu lintas tersebut untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan di beberapa titik. Sebab, beberapa ruas jalan di sekitar MK ditutup.
Baca: Wanita Ini Jauh-jauh dari Kalimantan Selatan ke Jakarta untuk Kawal Sidang Putusan MK
"Memang ada beberapa ruas yang dialihkan dan juga ditutup oleh pihak Kepolisian," ujar Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2019).
Adapun rekayasa lalu lintas yang dilakukan di kawasan Jakarta Pusat hari ini :
1. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke kiri maupun kanan ke Jalan Kebon Sirih.
2. Arus lalu lintas dari Jalan Fachrudin menuju Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin.
3. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit atau Jalan Fachrudin.
4. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan IR H Juanda.
5. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya menuju jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun ke kanan Jalan Hayam Wuruk.
6. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya menuju Jalan Veteran III diluruskan ke arah Harmoni.
7. Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan Jalan Perwira.
8. Arus lalu lintas dari Jalan M Ridwan Rais menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.
Selain dilakukan pengalihan arus, ada juga beberapa ruas jalan yang ditutup menggunakan movable concrete barier (MCB), yakni :
1. Jalan Medan Merdeka barat sisi timur dan barat MCB barrier di depan Museum Gajah.
2. Jalan Medan Merdeka Utara MCB barrier di depan Kemendagri dua sisi.
3. Jalan Veteran Raya samping Hotel Sriwijaya arah Harmoni ditutup.
4. Jalan Majapahit ujung Traffic Light Harmoni.
5. Jalan Abdul Muis arah utara di Traffic Light Jalan Tanah Abang 2.
6. Jalan Veteran 3 Bina Graha.
Baca: Ini yang akan Dilakukan Kubu Jokowi dan Prabowo Setelah MK Memutuskan Perkara Sengketa Pilpres
Plt Kadishub DKI Jakarta Sigit mengimbau, kepada seluruh oengguna jalan agar dapat menyesuaikan oengaturan lalu lintas tersebut.
"Juga mematuhi rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan dijalan," paparnya.
Massa Berkumpul Sejak Pukul 08.00 WIB
Pada pukul 08.50 WIB, mereka mulai memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat dimulai dari Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda.
Meski demikian, belum terlihat adanya mobil komando yang biasa digunakan untuk orasi.
Massa yang datang menduduki trotoar dan jalanan di sekitar Jalan Merdeka Barat yang pada hari ini di tutup kedua arah.
Baca: Ada Sidang di MK, Imbas Pengalihan Rute Bikin Tempuh Transjakarta Molor 30 Menit
Baca: Prabowo Minta Pendukungnya Tidak ke MK
Dengan membawa spanduk, beberapa poster, serta bendera, mereka mulai berkumpul, meski belum adanya orasi yang dilakukan.
Sementara itu, terkait pengamanan juga terpantau beberapa personel TNI dan Polri yang berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Pengamanan juga terpantau ketat.
Di sekitar pintu masuk MK dengan ditutupi barikade beton serta pagar duri.
Sejumlah kendaraan taktis water canon juga disiagakan didekat blokade barrier yang menutup Jalan Medan Merdeka Barat.
Diketahui, MK akan memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga pada Kamis (27/6/2019) hari ini.
Dijaga Puluhan Ribu Aparat Gabungan
Pantauan Tribunnews.com, Kamis (27/6/2019) pukul 09.30 WIB, sejumlah personel gabungan TNI-Polri tampak berjaga di depan Gedung Mahkamah Konstitusi.
Kawat pagar berduri dan barrier beton pun dipasang di sekitar Gedung MK.
Tiga kendaraan taktis (Rantis) water cannon dan 2 kendaraan lapis baja barracuda terlihat disiagakan di sekitat jalan Medan Merdeka Barat.
Sementara, rekayasa lalu lintas pun diterapkan baik dari arah Patung Kuda menuju Harmoni, maupun sebaliknya dari arah Istana Negara menuju Patung Kuda.
Baca: Pukul 08.00 WIB, Massa Aksi di MK Mulai Berdatangan di Jalan Medan Merdeka Barat
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan setidaknya ada 13.747 personel gabungan TNI-Polri yang dikerahkan khusus di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi.
"Jumlah keseluruhan personel gabungan TNI-Polri yang ada di sekitarnya 13.747 personel," kata Harry di lokasi.
Berkenaan dengan itu, Harry memastikan seluruh personel gabungan TNI-Polri yang berjasa di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi tidak dibekali dengan senjata api.
"Setiap apel kita laksanakan perintah pimpinan kami dari TNI dan Polri. Yang pertama, intinya bahwa tidak diperkenanan atau tidak dibolehkan anggota pakai senpi atau peluru tajam. Tadi di cek Provos untuk yakinkan bahwa petugas tidak membawa peluru senjata tajam," jelasnya.
Untuk diketahui, Mahkamah Konstitusi akan menggelar sidang pembacaan putusan PHPU Pilpres 2019. Sidang dijadwalkan dimulai pukul 12.30 WIB.