Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sarankan Gerindra, PAN dan PKS Tetap Oposisi, Politikus NasDem : Baik Bagi Demokrasi

Taufiq berpendapat, ketiga partai tersebut pun sebaiknya tidak diajak masuk ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Maruf

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Sarankan Gerindra, PAN dan PKS Tetap Oposisi, Politikus NasDem : Baik Bagi Demokrasi
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Politikus Partai Nasdem, Teuku Taufiqulhadi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu soal peluang sejumlah partai pendukung Prabowo-Sandiaga bergabung dengan koalisi partai pendukung Jokowi-Maruf ditanggapi oleh kader Partai NasDem.

Menurut politikus Partai NasDem, Teuku Taufiqulhadi, sejumlah partai seperti Gerindra, PKS dan PAN sebaiknya tetap sebagai oposisi.

Baca: Jawaban Dewan Penasihat soal Peluang Gerindra Gabung Koalisi Pendukung Jokowi-Maruf

Dia mengatakan, adanya oposisi baik bagi iklim demokrasi di Indonesia.

"Saya menyerukan kepada partai seperti Gerindra, PKS, PAN untuk tetap berada di luar, itu akan baik bagi rakyat Indonesia dan baik bagi demokrasi," kata di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Taufiq berpendapat, ketiga partai tersebut pun sebaiknya tidak diajak masuk ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Maruf.

Komisi III DPR itu mengatakan, bergabungnya partai pendukung Prabowo-Sandi ke dalam koalisi pemerintah dapat menjadi preseden buruk.

"Pandangan masyarakat di Indonesia kan tidak semuanya memilih Pak Jokowi kemarin, harus ada pandangan berbeda. Kalau semua bergabung, maka nanti dianggap kita ini kembali ke masa orde baru," ujar Taufiq.

Baca: Kronologi Pengeroyokan Tewaskan Anggota TNI Hingga Sosok Korban di Mata Keluarga dan Warga

Berita Rekomendasi

Taufiq menambahkan, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo nantinya pun semestinya tidak berwujud dalam bentuk pembagi-bagian jabatan kepada partai pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Menurut saya rekonsiliasi itu bisa saja tetap ada, sebagai koalisi, yang menjadi oposisi, itu kepentingan kita berbangsa. Jadi tidak perlu karena ada sebuah ajakan rekonsiliasi harus berikan kursi," kata Taufiq.

Mayoritas Kader Gerindra Ingin Oposisi

Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Raden Muhammad Syafi'i menjawab prediksi pengamat terkait kemungkinan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin.

Syafi'i mengakui perdebatan soal posisi partai pascaputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilpres 2019 sempat mengemuka di tengah kader.

Baca: Kronologi Pengeroyokan Tewaskan Anggota TNI Hingga Sosok Korban di Mata Keluarga dan Warga

Namun, Syafi'i menegaskan bahwa mayoritas para kader ingin Partai Gerindra tetap menjadi oposisi.

"Ketika kita memilih oposisi kecenderungan kader arahnya sama, memilih menjadi oposisi," ujar Syafi'i saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas