Politikus PDIP: Mengisi Kabinet Tidak Gampang, Tidak Semudah Buat Panitia Syukuran
Ia mengatakan lebih baik fokus terhadap upaya mempertemukan dua tokoh tersebut ketimbang berbicara peluang Gerindra gabung koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno enggan menanggapi lebih jauh rencana pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.
Ia mengatakan lebih baik fokus terhadap upaya mempertemukan dua tokoh tersebut ketimbang berbicara peluang Gerindra gabung koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Apalagi, berbicara peluang Gerindra mendapatkan kursi menteri sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.
"Aduh soal silaturahmi masa langsung bicara itu (kursi menteri) yang bicara biarlah nanti ada hal-hal yang dibentuk nanti karena mengisi kabinet dan lain-lain kan tidak gampang, ini tidak semudah membuat panitia syukuran, kan enggak bisa," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menilai membentuk struktut kabinet tidaklah mudah.
Harus dipikirkan secara matang dan meminta saran dari berbagai kalangan.
"Struktur kabinetnya seperti apa, komposisinya seperti apa, program lima tahun ke depan apa. Jadi tidak mudahlah," tegasnya.
Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengatakan bahwa Prabowo Subianto kemungkinan akan bertemu Jokowi pada Juli ini. Pertemuan tersebut saat ini sedang dirancang.
"Insya Allah Juli ini," ujar Andre Rosiade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (3/7/2019).
Baca: Percayakan Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Kepada Polri, Hari Ini Wiranto Kumpulkan Tim Asistensi Hukum
Karena masih dalam tahan penjajakan belum diketahui, kapan waktu pastinya pertemuan tersebut. Yang pasti menurut Andre pertemuan tersebut diawali pertemuan-pertemuan informal perwakilan antara ke dua pihak.
"Ya kan lagi diatur beliau one on one jadi pak Prabowo dengan pak Jokowi langsung yang akan mengatur jadwal yang pas kapan mereka bertemu," katanya.
Pertemuan tersebut menurut Andre bukan membahas deal deal politik antara Jokowi dengan Prabowo. Melainkan untuk meredakan polarisasi yang terjadi di masyarakat.
"Arti katanya bahwa silaturahmi itu bukan diartikan pak Prabowo dapat kursi menteri ya ataupun politik dagang sapi. Tapi kita bergandengan tangan merajut kebersamaan sebagai anak bangsa," katanya.
Pertemuan tersebut juga digelar untuk membahas sejumlah pendukung Prabowo yang ditahan kepolisian. Dengan pertemuan itu harapnanya, penyelesai masalah pendukung Prabowo dilakukan dengan pendekatan politik bukan pendekatan hukum.