Susi Pudjiastuti: Hilangnya 10.000 Kapal Asing Justru Menaikkan Pendapatan Kita
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan sebanyak 10.000 kapal asing yang selama ini melakukan ilegal fishing
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
"Untuk Tahun 2018 Belum Ada Berita Masih Impor atau Sudah Mandiri... Walau Saya Tdk Ikut Menentukan Kebijakan BODOH Itu..." kata Zulkarnain lagi.
Tanpa menautkan akun Twitter Zulkarnain, Susi membagikan berita salah satu media berjudul "10 Negara Penghasil Ikan Terbesar di Dunia, Ada Indonesia!".
"Ekspor berapa? Impor berapa? Deficit tidak? Baru ngomel ttg kebijakan," kata Susi setelah membagikan berita tersebut.
Pernah 'Sentil' Sandiaga Uno
Selain dengan Zulkarnain, Menteri Susi juga pernah menyentil Sandiaga Uno yang berjanji akan menghapus larangan penggunaan cantrang pada nelayan di Lamongan.
Diketahui, Sandiaga berjanji kepada para nelayan akan merevisi kebijakan pemerintah dalam penggunaan alat alat tangkap ikan jenis cantrang.
Demikian dikatakan Sandi dalam kampanye nasional di Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (26/03/2019).
Menurut Sandi, kebijakan larangan penggunan cantrang saat menangkap ikan, sangat merugikan nelayan.
"Jangan hanya karena memperhatikan lingkungan, lantas membuat para nelayan dibatasi mencari ikan."
"Insya Allah dibawa Prabowo-Sandi nelayan Pantura sejahtera," katanya Sandi, dikutip Tribunnews.com dari Surya.
Selain akan merevisi kebijakan alat tangkap ikan, pihaknya juga akan memenuhi semua kebutuhan nelayan.
Sebut saja penyediaan bahan bakar murah dan bersubsidi serta memberi bantuan.
"Kami akan ubah agar para nelayan sejahtera," katanya.
Tak pelak, pernyataan dan janji Sandiaga Uno pada nelayan di Lamongan menuai respons dari Menteri Susi lewat akun Twitter-nya, @susipudjiastuti.