Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dahnil Anzar Kaitkan Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq, PKB Anggap Aneh, Ini Respons Moeldoko

Dahnil Anzar mengaitkan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab. PKB menganggapnya aneh dan inilah respons Moeldoko.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Dahnil Anzar Kaitkan Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq, PKB Anggap Aneh, Ini Respons Moeldoko
TRIBUNNEWS/HERUDIN/IRWAN RISMAWAN
Dahnil Anzar Kaitkan Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq, PKB Anggap Aneh, Ini Respons Moeldoko 

Dahnil Anzar mengaitkan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab. PKB menganggapnya aneh dan inilah respons Moeldoko.

TRIBUNNEWS.COM - Dahnil Anzar Simanjuntak akhirnya sepakat dengan adanya rekonsiliasi Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Namun, mantan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu mengaitkan rekonsiliasi dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Lewat akun Twitter-nya, Dahnil meminta Habib Rizieq Shihab dipulangkan sebagai syarat rekonsiliasi.

Selain itu, ia juga meminta agar menghentikan upaya kriminalisasi serta adanya saling memaafkan.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yg paling tepat beri kesempatan kpd HABIB RIZIQ kembali ke Indonesia, stop upaya kriminalisasi,semuanya saling memaafkan."

"Kita bangun toleransi yg otentik,stop narasi2 stigmatisasi radikalis dll," tulis akun @Dahnilanzar, Kamis (4/7/2019).

Baca: Usul Dahnil Kepulangan Habib Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi Ditolak PDI-P : Kalau Mau, Pulang Saja

Baca: Ditanya Apakah Demokrat Mau Rekonsiliasi dengan Jokowi, Ini Jawaban Jansen Sitindaon

BERITA TERKAIT

Cuitan mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah tersebut lantas menuai banyak tanggapan, terutama dari kubu Jokowi.

Lantas, apa kata kubu Jokowi tersebut cuitan Dahnil Anzar tersebut?

Berikut rangkuman dari Tribunnews.com:

1. PKB Anggap Aneh

Wakil Sekjen PKB, Daniel Johan
Wakil Sekjen PKB, Daniel Johan (Repro/Kompas TV)

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Daniel Johan menganggap aneh rencana rekonsiliasi dengan persoalan yang dihadapi Habib Rizieq.

Apalagi dengan adanya desakan untuk memulangkan Imam Besar FPI tersebut.

Pasalnya, menurut Daniel, terwujudnya rekonsiliasi bukan lah menyangkut orang-perorangan.

"Jadi aneh saja kalau dalam rekonsiliasi itu ada poin tentang Habib Rizieq."

"Saya kira rekonsiliasi tidak menyangkut orang," sebut Daniel Johan saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2019).

Baca: PKB Anggap Aneh Narasi Rekonsiliasi Pasca-Pilpres Dikaitkan dengan Habib Rizieq

Baca: JK: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Itu Kewajiban, Bukan Hanya Imbauan

Daniel menjelaskan, rencana rekonsiliasi sejatinya menyangkut visi-misi mempersatukan bangsa Indonesia yang terbelah akibat kontestasi Pemilu 2019.

Termasuk di antaranya memulihkan hubungan persahabatan ke keadaan semula; perbuatan menyelesaikan perbedaan.

"Visi bagaimana kita sebagai bangsa harus bersatu lagi. Tidak ada lagi perbedaan 01-02."

"Kita sebuah bangsa harus bersatu kembali," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Daniel, bila ada pihak yang mau memulangkan Habib Rizieq, mereka bisa melakukannya kapan saja.

Sebab kini sudah tak lagi ada masalah yang bersangkutan dengan Habib Rizieq.

"Toh sekarang kan sudah tidak ada masalah. Bisa kembali kapan saja," ujar Daniel.

2. PDIP: Suporter Tak Usah Ikut Ngatur

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin,  Masinton Pasaribu sedang jumpa wartawan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Masinton Pasaribu sedang jumpa wartawan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019). (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

Politisi PDIP, Masinton Pasaribu mengatakan, Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai ‘suporter’ tak perlu ikut mengatur rencana rekonsiliasi Jokowi-Prabowo.

“Itu kan urusan Pak Joko Widodo dan Pak Prabowo Subianto."

"Suporter tidak usah ikutan mengatur, itu urusan kandidatnya,” ujar Masinton Pasaribu ditemui di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).

Masinton Pasaribu menolak mengomentari lebih lanjut pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak tersebut.

Ia meminta pendukung kedua kubu untuk tidak memanaskan situasi yang bisa mengakibatkan pertemuan Jokowi-Prabowo lebih lama atau bahkan batal.

“Itu urusan kandidat, suporter adem ayem saja lah, Pilpres kan sudah selesai,” katanya.

3. Moeldoko Khawatir

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menilai rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo bukan lagi agenda prioritas.

Sebab, ia mencium indikasi momen rekonsiliasi ini dijadikan sarana negosiasi untuk kepentingan satu kelompok.

"Saya takut terjebak rekonsiliasi hanya memikirkan negosiasi, memikirkan kepentingan kelompok tertentu," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Moeldoko menilai, pasca-Pilpres 2019, kondisi masyarakat yang semula sempat terpecah belah, kini sudah kembali normal.

Ia mengklaim seluruh masyarakat bisa menerima hasil Pilpres 2019 yang dimenangkan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Bahwa masyarakat Indonesia sekarang ini sudah happy dengan situasi yang ada."

"Jangan lagi justru istilah istilah rekonsiliasi malah mengganggu apa yang telah terjadi di lapangan sekarang ini," kata mantan Panglima TNI ini.

Baca: Haris Azhar Azis Tanggapi Rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi: Singgung Kasus HAM dan Pidato

Baca: Andre Rosiade Sebut Jokowi-Prabowo Bertemu Bulan Juli, JK: Rekonsiliasi Kewajiban untuk Bersatu

Ia mencontohkan munculnya permintaan agar Habib Rizieq dipulangkan ke Indonesia jika rekonsiliasi terjadi.

"Masalah rekonsiliasi dari pihak sebelah minta agar pendukung Prabowo yang ditahan termasuk Habib Rizieq itu minta dipulangkan, nah bagaimana?" kata dia.

Moeldoko menambahkan, sejauh ini Jokowi masih terbuka untuk bertemu Prabowo.

Namun, waktunya akan disesuaikan dengan jadwal kedua belah pihak.

Sebab, bangsa ini memiliki banyak tantangan lainnya yang lebih prioritas untuk dikerjakan oleh Kepala Negara.

"Kemungkinan jadwal bertemunya kapan itu kan berkaitan dengan waktu saja."

"Tetapi kalau semua sudah berjalan normal, saya pikir bukan menjadi sebuah agenda yang prioritas," kata dia.

Diketahui, Habib Rizieq berada di Arab Saudi sejak pertengahan 2017 lalu.

Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri bertemu Imam Besar FPI Habib Rizieq
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri bertemu Imam Besar FPI Habib Rizieq (Handout/ist)

Habib Rizieq memutuskan pergi ke Arab Saudi setelah terjerat kasus hukum.

Semula kepergian Habib Rizieq ke Arab Saudi untuk melaksanakan umrah.

Namun, Rizieq melalui pengacaranya mengatakan, menolak kembali ke Indonesia lantaran merasa dikriminalisasi.

Hingga akhirnya setahun lamanya kasus ini tak ada perkembangan.

Pada Lebaran 2018, Rizieq dari Arab Saudi menyampaikan syukur karena kasus yang menjeratnya akhirnya dihentikan.

Kepolisian akhirnya mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Danang Triatmojo/Rizal Bomantama) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas