Kenang Pertemuan Terakhir dengan Sutopo, Mahfud MD: Luar Biasa Tegar!
Mahfud MD mengenang pertemuan terakhirnya dengan Sutopo Purwo Nugroho; 'berbinar-binar bercerita tentang pekerjaan dan penyakitnya. Luar biasa tegar.'
Editor: Fitriana Andriyani
Luar biasa tegar. Selamat jalan Mas Sutopo.
Engkau akan tenang di surga-Nya. Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Allahumma ighfir laka warhamka.
Baca: Sutopo Bagikan Catatan Harian: Mengingat Orangtua, Selalu Membangkitkan Semangat Belajar
Baca: Postingan Terakhir Sutopo Purwo Nugroho Sebelum Meninggal, Masih Terus Berjuang Lawan Kanker
Baca: Curhatan Sutopo Purwo Nugroho di Buku Catatannya: Ada 2 Periode Waktu Menakutkan Dalam Hidup Saya
'Hidup adl perubahan2 yg tak bs dihindari, yg penting hrs berubah menjadi lbh baik'.
Itu yg sy dengar dari Mas Sutopo saat memberi sambutan singkat pd penganugerahan 'Tokoh Perubahan' yg diberikan oleh Harian REPUBLIKA tgl 24/4/2019, 10 minggu yg lalu. 'Fantarei', kt Herakleitos.
Filosof Yunani kuno, Herakleitos, berkata bhw hidup adl 'fantarei', selalu mengalir dan berubah.
Kata Imam Syafii, kita hrs berani bergerak dan berpindah utk kemajuan, sebab, 'ibarat air yang berhenti di satu kolam, akan menimbulkan penyakit jika tdk diberi saluran utk mengalir'."
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu setempat atau sekitar pukul 01.20 WIB.
Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com "Pak Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, sejak 15 Juni 2019 yang lalu," kata Humas BNPB.
Menurut informasi tersebut, sakit kanker paru-paru Sutopo Purwo Nugroho telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh.
"Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh," sambungnya.
Meski kanker yang diderita sudah parah, Sutopo Purwo Nugroho masih terus memberikan dedikasi untuk pekerjaannya.
Ia terlihat masih aktif memberikan infomasi mengenai kebencanaan di Indonesia.
"Sejak beliau divonis kanker Desember akhir 2017, beliau masih terus gigih dalam melakukan upaya pengobatan maupun dalam menginformasikan berbagai kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019."
"Bahkan beliau masih sempat melakukan konferensi pers secara bersinambungan pada saat terjadi bencana gempabumi Lombok dan gempabumi Palu ditengah rasa sakit yang menderanya," ungkapnya.