Calon Suami Tak Sanggup Bayar Uang Mahar Rp 10 Juta, Perempuan Ini Pilih Bunuh Diri
Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Gegara patah hati, karena lamaran kekasihnya Ramli (37) ditolak keluarganya sendiri, perempuan 31 tahun itu memutuskan mengakhiri hidupnya.
Wanita C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Sebelum meninggal wanita 31 tahun ini sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bangkala dan akan dirujuk ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Takalar.
Baca: Viral, Uang Panai Cewek Jeneponto Ini Rp. 500 Juta, Emas 200 gram
Baca: Tipu Istri Sah Demi Uang Mahar, Suami Bella Luna Terancam Tak Dapat Warisan Keluarga
Namun nyawa perempuan C tidak tertolong karena terlambat dibawa ke rumah sakit rujukan.
Cerita C yang memutuskan bunuh diri setelah lamaran kekasihnya ditolak keluarganya, dibenarkan kerabat korban.
Ironisnya, keputusan C untuk menenggak racun berawal dari uang panaik (uang mahar) yang diajukan kekasihnya tak disetujui pihak keluarga.
"Awalnya dia dilamar sama pacarnya, sebelum bulan Ramadan dengan membawa uang panaik Rp 10 Juta," kata kerabat korban yang enggan disebut namanya saat ditemui TribunJeneponto.com.
"Tapi ditolak oleh pihak keluarga karena mereka minta Rp 15 juta agar direstui pihak keluarga perempuan," tuturnya.
Akibat uang panaik kekasih ditolak, C kemudian nekad melakukan 'silariang' atau kawin lari dengan tinggal di rumah lelaki.
Saat sudah di rumah lelaki yang ingin menikahinya, pihak keluarga lelaki pun datang kembali Pala Baji (minta baik).
Namun ditolak karena pihak keluarga perempuan tetap ngotot dengan uang panaik Rp 15 Juta. Sementara pihak laki-laki hanya sanggup Rp 10 juta.
"Mungkin gara-gara itumi na minum racun ini C hingga meninggal dunia," sambungnya.
Ia menjelaskan korban merupakan tamatan SD, sementara lelaki hanyalah seorang petani biasa.