Buka Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019, Jusuf Kalla: Pola Hidup Harus Menyatu dengan Alam
Pembakaran yang kurang baik pada sektor transportasi menyumbang 70% pencemaran di perkotaan, disusul dengan sumbangan dari sektor industri.
Editor: Johnson Simanjuntak
Pemerintah sangat mengapresiasi peningkatan kesadaran masyarakat yang begitu tinggi, sekaligus kemudian juga diikuti dengan tingginya minat masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan edukasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
“Kita juga fokus pada kaum muda atau kelompok milenial yang makin sadar akan lingkungan,” katanya.
Penghargaan Kalpataru
Pada PLHK 2019 ini, Wapres Jusuf Kalla menyerahkan Penghargaan Kalpataru kepada 10 tokoh yang terdiri dari tiga kategori yaitu Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, dan Penyelamat Lingkungan.
Selain itu, Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Siti Nurbaya juga menyerahkan Penghargaan Khusus Perempuan Inspirator Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penghargaan Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan diberikan kepada Lukas Awiman Barayap (Kabupaten Manokwari, Papua Barat), Sucipto (Kabupaten Lumajang, Jawa Timur), Eliza (Kabupaten Sumbawa Barat, NTB), dan Nurbit (Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara).
Selanjutnya, kategori Perintis Lingkungan diraih oleh Meilinda Suriani Harefa (Kota Medan, Sumatera Utara), M. Hanif Wicaksono (Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan), dan Baso Situju (Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan).
Sedangkan kategori Penyelamat Lingkungan disematkan kepada Kelompok Masyarakat Dayak Iban Menua Sungai Utik (Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat), KPHA Depati Kara Jayo Tuo Desa Rantau Kermas (Kabupaten Merangin, Jambi), dan Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari (Kabupaten Badung, Bali).
Penghargaan Khusus Perempuan Inspirator Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang merupakan penghargaan Menteri LHK diberikan kepada Ibu Sri Murniati Djamaludin, atas upayanya melakukan pengelolaan lingkungan hidup, terutama mengembangkan pengelolaan sampah melalui kegiatan pembuatan kompos, bank sampah dan kebun tanaman obat yang dikenal dengan nama Kebun Karindra.(*)