Calon Pimpinan DPR dari NasDem Tunggu Hasil Rapat DPP
Untuk diketahui, mekanisme calon pimpinan DPR menggunakan sistem proporsional atau berdasarkan raihan kursi terbanyak di Pileg 2019
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal NasDem Johnny Plate belum mau menyebutkan nama calon pimpinan DPR dari partainya.
Untuk diketahui, mekanisme calon pimpinan DPR menggunakan sistem proporsional atau berdasarkan raihan kursi terbanyak di Pileg 2019.
Baca: Politikus NasDem Sangkal Nurdin Basirun Kena OTT KPK
Berdasarkan sistem tersebut, maka kursi Ketua DPR sudah pasti menjadi milik PDI Perjuangan yang mendapatkan suara terbanyak di Pileg 2019.
Sementara NasDem bersama Gerindra, Golkar dan PKB mendapatkan jatah wakil Ketua DPR.
"Kalau (soal nama dari NasDem) itu adalah, itu nanti masih lama masih bulan Oktober," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,Kamis, (11/7/2019).
Johnny G Plate mengaku enggan berspekulasi mengenai calon pimpinan DPR dari partainya itu.
Yang pasti menurutnya nama tersebut akan diputuskan dalam rapat DPP NasDem.
"Namanya akan diputuskan DPP untuk penugasan portofolio politik 2019 2024. Dan itu masih cukup banyak waktu. Kita akan menempatkan tokoh-tokoh yang mumpuni di DPR dan MPR demi kinerja yang baik," katanya.
Hanya saja menurut Johnny, partainya sudah mulai menjajaki komunikasi dengan partai lain di koalisi Indonesia Kerja untuk membahas alat kelengkapan dewan di DPR.
"Tetapi ada di AKD, harus menyusun alat kelengkapan DPR, terkait dengan itu kami koalisi Indonesia kerja akan berembuk dan kami tentu sebagaiman soliditasnya yang selama ini terjaga dengan baik, kita akan ambil keputusan melalui musyawarah untuk mufakat," pungkasnya.
Untuk diketahui 5 partai dengan raihan kursi terbanyak akan menduduki pimpinan DPR dan alat kelengkapan dewan.
Baca: 192 Pendaftar Capim KPK Lulus Seleksi Administrasi, Berikut Daftar Namanya
Ke lima partai tersebut yakni:
-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan suara 27.053.961 atau 19,33 persen
-Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan suara 17.594.839 atau setara dengan 12,57 persen.
-Partai Golongan Karya (Golkar) memperoleh suara sebesar 17.229.789 atau 12,31 persen.
-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan suara sebanyak 13.570.097 atau 9,69 persen.
-Partai NasDem sebesar 12.661.792 atau 9,05 persen.