Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Gali Keterangan Satu Saksi Baru terkait Penembakan Misterius dalam Aksi 21-22 Mei

Dengan ini, kata dia, sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan oleh kepolisian terkait meninggalnya sejumlah orang akibat peluru tajam

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri tengah menggali keterangan dari seorang satu saksi baru terkait penembakan di aksi kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan saksi baru ini berada di tempat kejadian perkara (TKP) Petamburan, ketika penembakan terjadi.

Baca: Polri Minta Komnas HAM Serahkan Laporan dan Data 32 Orang Hilang dalam Kerusuhan 21-22 Mei

Puing-puing mobil yang dibakar sisa kerusuhan 22 Mei 2019, hingga Selasa (25/6/2019) masih teronggok di depan Asrama Brimob Jalan KS Tubun III, Petamburan, Jakarta Barat. Dalam program Kompas TV Aiman diungkapkan temuan baru adanya dugaan korban tewas kerusuhan dieksekusi di suatu tempat lalu didrop kie lokasi rusuh di Petamburan. (Warta Kota/Alex Suban)
Puing-puing mobil yang dibakar sisa kerusuhan 22 Mei 2019, hingga Selasa (25/6/2019) masih teronggok di depan Asrama Brimob Jalan KS Tubun III, Petamburan, Jakarta Barat. Dalam program Kompas TV Aiman diungkapkan temuan baru adanya dugaan korban tewas kerusuhan dieksekusi di suatu tempat lalu didrop kie lokasi rusuh di Petamburan. (Warta Kota/Alex Suban) (Alex Suban/Alex Suban)

Dengan ini, kata dia, sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan oleh kepolisian terkait meninggalnya sejumlah orang akibat peluru tajam.

"Kan kemarin saksinya dua, kemudian nambah satu lagi jadi tiga orang, yang melihat kejadian tersebut dan menyebutkan ciri yang sama terkait pelaku penembakan," ujar Dedi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).

Tak hanya menggali keterangan dari saksi, kepolisian juga disebutnya tengah memproses sketsa wajah pelaku berdasarkan ciri-ciri yang diungkap para saksi.

Namun, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan rekaman CCTV tidak terlalu membantu, lantaran tidak merekam pelaku.

Berita Rekomendasi

Pun demikian apabila merekam pelaku, menyebut pelaku akan sulit dikenali melalui face recognition dikarenakan rendahnya kualitas CCTV.

"CCTV hanya merekam saat korban jatuh dan perusuh berhamburan," ucapnya.

Lebih lanjut, terkait korban yang meninggal akibat pukulan benda tumpul, kepolisian menduga pelaku adalah perusuh dari luar Ibukota.

Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam.
Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Baca: Jaksa Agung Bakal Pelajari Vonis 2 Tahun Ratna Sarumpaet

Pasalnya, jenderal bintang satu itu menyatakan perusuh dari luar Jakarta terbukti membawa sejumlah benda tumpul yang membahayakan.

"Di sekitar lokasi Petamburan itu kan orang (perusuh, - Red) dari luar Jakarta. Mereka main batu, pentungan dan saling lempar," tandas Dedi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas