Kepala BIN Budi Gunawan Disebut Berperan Sentral Terkait Pertemuan Jokowi dengan Prabowo
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo ini merupakan moment yang ditunggu banyak pihak usai gelaran Pilpres 2019, lalu
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Calon Presiden 02 Prabowo Subianto di Staisun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (13/7/2019).
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo ini merupakan moment yang ditunggu banyak pihak usai gelaran Pilpres 2019, lalu.
Baca: Jokowi dan Prabowo Kompak Kenakan Baju Warna Putih Saat Pertama Bertemu Pasca-pilpres 2019
Terlebih, pertemuan keduanya terkesan mendadak.
Sejumlah nama disebut sebagai jembatan pertemuan Jokowi-Prabowo ini.
Pengamat Politik Boni Hargens mengatakan, salah satu tokoh yang berperan dalam pertemuan Jokowi dengan Prabowo ini adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan (BG).
"Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Pak BG adalah aktor yang mempunyai peran sentral di balik pertemuan bersejarah itu," kata Boni Hargens saat dihubungi, Sabtu (13/7/2019).
Boni Hargens pun mengatakan, Budi Gunawan mampu mewujudkan momentum sejarah yang membawa bangsa ini pada level kedewasaan berdemokrasi yang menjanjikan di masa depan.
Selain itu, ia turut mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pertemuan Jokowi dengan Prabowo.
"Barangkali ada pihak lain yang terlibat. Yang jelas bahwa semua pihak yang terlibat dalam merumuskn pertemuan ini patut kita apresiasi," kata Boni.
Boni pun menyambut positif pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.
Ia menilai, pertemuan Jokowi dengan Prabowo ini sebagai pertanda dirajutnya kembali persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca: Pertemuan Jokowi dengan Prabowo, Boni Hargens : Terobosan Positif Merajut Kembali Keindonesiaan
Terlebih, selama gelaran Pilpres 2019, masyarakat terbelah akibat beda pilihan politik dan politik identitas.
"Itu terobosan yang sangat positif untuk merajut kembali keindonesiaan kita dan mendorong rekonsiliasi sosial yang produktif setelah pemilu 2019 yang penuh dengan ketegangan akibat politik identitas," jelas Boni Hargens.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.