Ini Arahan Presiden Jokowi Kepada Jajarannya Dalam Penyusunan RAPBN 2020
Presiden Joko Widodo meminta jajaran terkait untuk mempersiapkan RAPBN 2020 yang dapat mengantisipasi dinamika ekonomi global.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
"RAPBN 2020 harus mampu mengurangi kemiskinan dan saya melihat yang namanya PKH, dana desa, dan nantinya kartu sembako ini betul-betul bisa menyasar pada yang membutuhkan, termasuk juga bantuan modal untuk pengusaha-pengusaha mikro," ujarnya.
Terakhir, terkait dengan penggunaan anggaran di pemerintahan, Presiden menegaskan bahwa segala yang berkaitan dengan hal tersebut harus dapat dijalankan seefisien mungkin serta mendukung upaya reformasi birokrasi baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Untuk belanja pegawai, sekali lagi, semuanya harus dikaitkan dengan reformasi birokrasi baik di pusat dan di daerah. Gunakan anggaran seefisien mungkin, kurangi belanja-belanja yang kurang produktif, dan pastikan semuanya tepat sasaran," katanya.
6 masalah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat ada enam masalah yang harus segera diselesaikan setelah mengunjungi lima tempat wisata di Indonesia.
Menurut Jokowi, tiga tahun lalu pemerintah menginginkan pembangunan 10 destinasi baru atau Bali baru dan saat ini baru bisa memberikan prioritas terhadap lima tempat wisata terlebih dahulu.
"Saya sudah kunjungi beberapa daerah dan lihat langsung progres dan pengembangan destinasi wisata. Pertama saya pergi ke Mandalika, Danau Toba, Manado, Labuan Bajo, saya enggak ke Borobudur karena sudah pernah bolak-balik ke sana sudah tau masalahnya," tutur Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Setelah mengunjungi tempat wisata tersebut, kata Jokowi, ada enam masalah. Pertama, masih ada problem pengaturan dan pengendalian tata ruang yang masih harus dibenahi.
Baca: Pelaku Pembacokan Siswa SMP Diamankan Saat Membawa Golok
Baca: Pertengkaran Personel DMasiv di Panggung, Manajer Sebut Rai Menyesal, Rian: Saya Tidak Ambil Pusing
Baca: Persib vs Kalteng Putra Liga 1 2019, Gomes de Oliveira Coba Manfaatkan Absennya Pilar Tuan Rumah
Kedua, berkaitan akses konektivitas menuju destinasi wisata. Dimana, infrastruktur yang ada masih banyak yang perlu dibenahi, baik berupa terminal bandara, landasan pesawat, dermaga pelabuhan, dan konektivitas jalan menuju tempat wisata.
"Saya lihat misalnya di Labuan Bajo, Manado, ini semua perlu dibenahi secepatnya. Saya sudah sampaikan pada menteri, tahun depan harus diselesaikan, karena memang ada peluang besar bagi kita untuk menarik wisatawan dari mancanegara yang diharapkan menghasilkan devisa sebanyak-banyaknya," papar Jokowi.
Persoalan ketiga, kata Jokowi, fasilitas yang tersedia di lokasi wisata seperti toilet dan tempat makan agar segera diperbaiki dengan standar maksimal oleh pemerintah daerah.
"Saya minta pemerintah provinsi turun ke bawah, kabupaten/kota diajak membenahi, sehingga orang masuk betul-betul diberikan pelayanan yang baik," ucapnya.
Kemudian, Jokowi juga menyoroti kualitas sumber daya manusia agar ditingkatkan, dimana pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama memberikan traning kepada masyarakat sekitar yang bekerja di sektor pariwisata.
"Semua diberikan training sehingga bisa betul-betul mampu melayani wisatawan dengan baik dengan ramah tamah, melayani dengan senyuman, dan ini akan memberikan dampak yang baik," ujarnya.
Selanjutnya, Jokowi meminta kegiatan budaya lokal agar lebih ditampilkan dan dipercantik lagi, misalnya pakaian atau kostumnya dibuatkan oleh desainer terbaik.
"Keenam, promosi dilakukan secara besar-besaran, sehingga betul-betul kita mendapatkan manfaat dan multiplayer efek besar dan efek pertumbuhan bagi ekonomi daerah," ucap Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.