TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan Presiden Jokowi sudah buka suara soal komposisi menteri dalam kabinet kedua periode 2019-2024.

Pada minggu lalu, Jokowi berujar bakal ada anak-anak muda milenial yang bergabung di periode keduanya bersama dengan Ma'ruf Amin.

Siapa saja mereka? Jokowi belum mau membocorkan. Dia meminta rakyat bersabar menunggu susunan kabinet diumumkan.

Khusus soal menteri muda, Jokowi mengaku sudah meminta Partai politik ‎pendukungnya untuk menyiapkan kader muda menjadi menteri.

"Saya minta dari partai juga (kader) yang muda. Ada juga dari profesional," imbuhnya, Jumat (12/7/2019) di Jakarta Convention Center (JCC).

Menurut Jokowi, jika partai tidak bisa menyediakan kader muda ‎terbaik mereka, maka dirinya bakal merekrut sendiri dari profesional.

Dia meyakini banyak kalangan profesional muda yang mumpuni bisa duduk di kabinet.

"Kalau enggak ada dari partai, kami cari sendiri. Profesional muda kan banyak banget sekarang," terang Jokowi.

Merespon hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate mengatakan Jokowi tidak perlu lelah mencari calon menteri dari profesional yang masih muda karena partainya memiliki itu.

Baca: KPU Jangan Kecolongan Soal Manajerial Satu Pintu

"‎Soal nama anggota kabinet, kami serahkan ke presiden terpilih. Tentu sebagaimana diharapkan rakyat, kabinet Jokowi diisi tokoh profesional baik dari parpol maupun nonparpol," ucap Johnny G Plate, Senin (15/7/2019) di DPP Partai Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat.

"‎Kalau dari parpol dalam hal ini koalisi Indonesia Kerja maka di dalam Nasdem yang terlahir dari tokoh profesional. Di Nasdem baik dari kelompok milenial atau senior berpengalaman kami punya. Presiden Jokowi punya keleluasaan luas untuk pilih," ungkapnya lagi.

Johnny G Plate menambahkan pihaknya pasti memberikan dukungan penuh kepada presiden kalau mau menggunakan kader Nasdem.

Pasalnya begitu kader Nasdem dipilih mendapat jabatan di kabinet, mereka bakal dibebastugaskan dari tugas partai.

"Jadi mereka yang terpilih bisa full time tidak ada rangkap jabatan. Bagi para menteri, mereka harus kreatif, inovatif, tidur setelah presiden tidur dan bangun sebelum presiden bangun," ‎tegasnya.