PDIP Puji Pidato Jokowi yang Dianggap Memiliki 'Sense of Direction' Masa Depan Bangsa
PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas pidato penuh semangat yang disampaikan oleh Presiden terpilih Joko Widodo.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas pidato penuh semangat yang disampaikan oleh Presiden terpilih Joko Widodo.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, sebagai Presiden, Jokowi memiliki sense of direction bagi masa depan bangsa.
Berbagai tantangan kemajuan teknologi, kompetisi antar bangsa, dijawab dengan sangat baik melalui visi Indonesia Raya.
"Kesemuanya menyentuh aspek paling mendasar, bahwa pembangunan manusia Indonesia menjadi kunci seluruh gerak kemajuan tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2019).
Hasto mengungkapkan, Jokowi jujur dan melihat secara jernih tantangan yang akan dihadapi dan menegaskan betapa pentingnya pola pikir yang baru.
Baca: Hari Ini Amien Rais Akan Sampaikan Pernyataan Resmi Sikapi Pertemuan Prabowo-Jokowi
Baca: Siapa Pengendara Mobil Mewah Rubicon yang Tabrak Seorang Wanita dan Terobos Garis Finish Milo Run?
Baca: VIRAL Aksi Pelecehan Pria Misterius pada Anak Terekam CCTV di Sebuah Toko, Korban Berhasil Kabur
Ia pun mengatakan, apa yang ditegaskan oleh Jokowi bahwa tidak ada lagi pola pikir lama.
Tidak ada lagi kerja linier, tidak ada lagi kerja rutinitas, tidak ada lagi kerja monoton, tidak ada lagi kerja di zona nyaman, dan ketegasannya bahwa Bangsa Indonesia harus berubah, adaptif, produktif, lebih kreatif, dan kompetitif.
"Menunjukkan kuatnya pemahaman terhadap sense of direction tersebut," ucap Hasto.
PDI Perjuangan, kata Hasto, juga menilai bahwa menjadi pemimpin itu harus kokoh dalam prinsip, terlebih ketika berkaitan dengan Pancasila dan Kebhinnekaan Indonesia.
Pemimpin juga harus memegang teguh konstitusi dan menjalankannya dengan selurus-lurusnya.
“Prinsip itulah yang ditegaskan Pak Jokowi. Syarat bagi Indonesia Satu adalah Pancasila yang dibumikan dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Hasto.
"Sikap tegas Presiden yang tidak memberikan ruang sedikitpun terhadap bagi pihak-pihak yang mengganggu Pancasila bagaikan ‘national call’ bagi seluruh lembaga negara, seluruh aparat penegak hukum dan seluruh jajaran kementrian negara untuk menjalankan kebijakan yang ideologis tersebut," tambahnya.
Dengan menjadikan, lanjut Hasto, Pancasila hidup dalam seluruh gerak kehidupan berbangsa, maka Indonesia yang satu, berdaulat, berkemajuan, adil dan makmur bisa diwujudkan.
"Di dalam Indonesia yang satu itulah, setiap warga negara Indonesia diperlakukan sama, setara, dan menjadi warga yang memiliki kesadaran untuk terus berjuang bagi kejayaan bangsanya," tutup Hasto.