Ali Ngabalin Ngaku Berteman Habib Rizieq, Siap Bantu Pulangkan ke Indonesia
Ali Ngabalin memaparkan, pemulangan Rizieq Shihab sebagai syarat rekonsiliasi Jokowi - Prabowo itu tak ada.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengaku siap pasang badan untuk mengurus kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air.
Ali Mochtar Ngabalin menuturkan, ia berusaha mengurus kepulangan Habib Rizieq Shihab sebelum Jokowi dilantik kedua kalinya menjadi Presiden RI sehingga pimpinan FPI itu bisa menyaksikannya.
Hal tersebut dikatakan Ali Ngabalin saat menjadi narasumber di program acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube Talkshow Tv One pada Selasa (16/7/2019).
Di awal perbincangan, Ali Ngabalin menyatakan telah mempersiapkan diri untuk membicarakan kepulangan Habib Rizieq Shihab kepada Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Kedubes Indonesia di Arab Saudi dan Kedubes Arab Saudi di Indonesia.
Menurut Ali Ngabalin, Rizieq Shihab bukanlah sekadar tokoh besar tetapi juga merupakan kawan dan sahabat.
"Ini tersebar isu seakan-akan pemerintah menjadi penghalang dan instansi yang melarang sehingga Presiden Jokowi mempersiapkan KSP ini untuk menyelesaikan masalah warga Indonesia.
Baca: Bukan Karena Dicegah, Ini yang Membuat Habib Rizieq Tak Bisa Pulang ke Indonesia Menurut Pakar
Kalau nantinya tak ada yang bisa menyelesaikan kepulangan Rizieq Shihab, saya mewakafkan diri untuk menyelesaikan masalah itu," beber Ali Ngabalin.
Ali Ngabalin memaparkan, pemulangan Rizieq Shihab sebagai syarat rekonsiliasi Jokowi - Prabowo itu tak ada.
Syarat rekonsiliasi sebenarnya itu menyatunya kekuatan bangsa dan negara untuk masa depan Republik Indonesia.
"Ya syarat utamanya kata Prabowo, tak ada lagi cebong dan kampret, kecuali merah putih. Merah putih itu Indonesia yang kuat seperti visi yang telah disampaikan Jokowi," aku Ali Ngabalin.
Ali Ngabalin mengaku baru bisa mengurus kepulangan Rizieq Shihab saat ini karena ia baru saja membangun komunikasi dengan anggota FPI.
"Baru sekarang saya bisa membangun komunikasi dengan FPI karena sebelumnya saya pernah dituduh sebagai orang sesat, kafir dan diminta bersyahadat ulang karena mendukung Jokowi," tegas Ali Ngabalin.
Ali Ngabalin memaklumi berbagai isu yang menerpa.
Namun demikian, ia akan tetap mengurus pemulangan Habib Rizieq Shihab.