Calon Pimpinan KPK yang Baru Wajib Jalani Debat Publik yang Digelar Pansel
pada seleksi kali ini para calon akan mengikuti debat publik yang difasilitasi perusahaab media massa.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yenti Garnasih mengatakan bahwa pihaknya melakukan seleksi sebaik mungkin.
Dalam seleksi periode kali ini ada dua tahap seleksi baru yang tidak pernah ada pada seleksi Capim KPK sebelumnya.
"Yaitu kita ada psikotes dan kemudian kita ada profile assessment dan kita ada debat publik bukan uji publik," kata Yenti di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Kamis, (18/7/2019).
Selian itu pada seleksi kali ini para calon akan mengikuti debat publik yang difasilitasi perusahaan media massa. Debat publik tersebut digelar atas permintaan para pemimpin redaksi (Pemred) media.
"Uji publik kan di DPR , tapi debat publik karena ada permintaan dari Pemred untuk ada dilakukan dua atau tiga hari di tahapan tertentu sebelum wawancara," kata Yenti.
Pihaknya saat ini sedang memtangkan konsep debat tersebut. Debat tetap berformat seleksi bukan pemilihan.
Karena, ada tipikal orang yang sebenarnya mumpuni dan kapable namun tidak terlalu pandai bicara di depan media.
"Artinya kita tetap jaga, seandainya ada calon-calon yang bagus tapi dia tidak terlalu pandai berbicara di depan media, jadi kita agar seperti itu, kita minta kepada Pemred untuk mengemasnya tetap harus tetap dalam sajian selection, seleksi," katanya.
Hasil seleksi Capim KPK tersebut kataYenti dijadwalkan akan rampung pada 30 Agustus dan 10 nama akan diserahkan kepada Presiden pada September 2019.
Nantinya 10 nama tersebut akan diserahkan presiden kepada DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan, sebelum kemudian dipilih 5 nama terbaik.