Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gagas Beras dari Singkong, BPPT Dorong Peningkatan Nilai Ekonomi Komoditas Ini

"Ya kita ini punya di Lampung namanya Balai Besar Teknologi Pati salah satu produknya adalah beras sehat," ujar Hammam

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Gagas Beras dari Singkong, BPPT Dorong Peningkatan Nilai Ekonomi Komoditas Ini
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat melakukan kunjungan ke Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) di Lampung, Jumat (19/7/2019) 

Jumlah penduduk dan kekayaan alam yang begitu besar, tentunya menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam peningkatan sektor pertanian sebagai penunjang ekonomi bangsa.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT, Soni Solistia Wirawan dalam rangkaian acara Press Tour BPPT di Lampung tersebut menyampaikan tanggapannya.

Ia mengatakan bahwa tingginya konsumsi nasi tentu saja akan berdampak pada sejumlah hal.

Mulai dari penyediaan stok beras yang melimpah hingga permasalahan kesehatan yang bisa muncul kapanpun.

"Dari sisi keharusan penyediaan stok beras, maka kami berupaya untuk mendorong ketersediaan beras pada tingkat aman, tentunya dengan penguasaan teknologi," kata Soni.

Sementara dari sisi kesehatan, kata dia, ketergantungan pada nasi tentunya akan berakibat pada tingginya angka penderita obesitas, akibat indeks glikemik yang tinggi.

"Kondisi ini diperparah dengan perubahan pola gaya hidup masyarakat yang cenderung jarang beraktivitas fisik atau berolah raga dan mengkonsumsi makanan yang kurang sehat," jelas Soni.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, perekayasa di BPPT akhirnya mengembangkan beras yang berbahan baku singkong, jagung dan sagu.

"Beras singkong ini merupakan rekayasa teknologi pangan, agar bentuknya seperti buliran beras padi," papar Soni.

Menurutnya, beras singkong sangat cocok untuk para penderita obesitas karena memiliki indeks glikemik rendah.

Bahkan beras satu ini pun cocok bagi mereka yang ingin menurunkan bobot tubuh.

Penerapan teknologi pangan itu pun dilakukan di Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) BPPT di Lampung.

"Beras ini mempunyai indeks glikemik yang rendah sehingga akan cocok untuk para penderita penyakit diabetes atau untuk upaya penurunan berat badan, sehingga dapat dikatakan lebih sehat jika dibandingkan dengan beras biasa," tegas Soni.

Soni pun berharap seluruh hasil inovasi BPPT di bidang pangan ini, dapat lebih banyak diterapkan.

Baca: Jokowi : Reformasi Birokrasi Mutlak Dilakukan

Hal itu bertujuan memberikan manfaat besar dalam mewujudkan dukungan Iptek untuk ketahanan pangan nasional.

"Kami yakin dengan teknologi, ketahanan pangan nasional dapat diwujudkan. Kami juga mengharapkan sinergi dan dukungan kebijakan, agar penerapan teknologi BPPT di bidang pangan ini semakin banyak dirasakan manfaatnya, baik oleh masyarakat maupun industri," pungkas Soni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas