Gagas Beras dari Singkong, BPPT Dorong Peningkatan Nilai Ekonomi Komoditas Ini
"Ya kita ini punya di Lampung namanya Balai Besar Teknologi Pati salah satu produknya adalah beras sehat," ujar Hammam
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Pemanfaatan teknologi di era revolusi industri 4.0 menuntut kesiapan dan komitmen berbagai pihak, salah satu yang menjadi perhatian adalah sektor pangan.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyebutkan pihaknya terus berupaya meningkatkan produktivitas pangan, mulai dari hulu hingga hilir, tentunya dengan pemanfaatan teknologi.
Baca: Giatkan Produk Berbahan Dasar Ketela, BPPT Resmikan Pojok Inovasi Cassava Castle
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai meresmikan 'Pojok Inovasi Cassava Castle' di Gedung Pusat Informasi Bisnis Teknologi dan Technopark, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (19/7/2019).
"Ya kita ini punya di Lampung namanya Balai Besar Teknologi Pati salah satu produknya adalah beras sehat," ujar Hammam.
Beras sehat, kata dia, merupakan wujud dari kaji terap teknologi pada bagian hulu yakni berupa penguasaan teknologi perekayasaan pangan.
"Sementara di hilir adalah beras sehat itu dapat di produksi dan dikomersialkan oleh industri lokal," jelas Hammam.
Hammam kemudian menambahkan, beras sehat tersebut diolah dari tanaman singkong.
Perlu diketahui, komoditas satu ini merupakan potensi lokal di provinsi Lampung yang perlu ditingkatkan nilai ekonominya melalui penerapan teknologi.
Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu pun berharap agar potensi lokal ini bisa menggaet para milenial untuk berinovasi melalui startup.
Mereka diharapkan bisa menjadi pengusaha pemula berbasis teknologi.
"Ini penting ya, agar perekonomian setempat didorong oleh anak muda yang memanfaatkan teknologi, khususnya di era industri 4.0 ini," tegas Hammam.
Produk 'Beras Sehatku' Hasil Olah Komoditas Singkong
Komoditas pangan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.