Bos Gojek Nadiem Makarim Diisukan Gabung PDI Perjuangan, Benarkah? Ini Jawaban Hasto
Infomasi itu beredar dikalangan media, jika Nadiem Makarim mengikuti jejak Bos Alibaba Group Jack Ma yang terjun ke dunia politik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos GoJek Nadiem Makarim diisukan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Infomasi itu beredar dikalangan media, jika Nadiem Makarim mengikuti jejak Bos Alibaba Group Jack Ma yang terjun ke dunia politik.
Nadiem diisukan menduduki jabatan penting dalam partai berlambang banteng moncong putih itu.
Dikonfirmasi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun membantahnya.
Hasto mengatakan, fungsi rekrutmen partai terus berjalan.
Baca: Ahok: Saya Tidak Mungkin Jadi Menteri
Baca: Nadiem Makarim Temukan Ide Bikin Gojek dari Hal Sederhana Ini
Sehingga, seseorang menjadi anggota partai harus dimulai dari satu pemahaman terhadap visi dan misi partai.
"Ya sampai saat ini di dalam database kami, Pak Nadiem belum jadi anggota PDI Perjuangan," kata Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).
Sebelumnya, nama Nadiem santer diisukan masuk sebagai calon menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Meski begitu, isu itu hanya sebatas wacana usai penetapan presiden-wakil presiden terpilih.
Calon menteri Jokowi
Nama Nadiem sebelumnya masuk dalam survei calon menteri Jokowi.
Arus Survei Indonesia (ASI) menyelenggarakan survei pakar/public opinion makers (POM) bertema “Berebut Menteri Milenial, Siapa Paling Potensial?”
Dari survei itu, setidaknya empat nama kalangan millenial profesional masuk hasil survei.
Mereka yaitu, pengusaha muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, CEO Gojek Nadiem Makarim dan CEO Bukalapak Achmad Zaky. Dari milenial profesional, Witjaksono dapat menjadi representasi NU.
Baca: Gojek Ganti Logo, Berikut Profil Lengkap Nadiem Makarim Sang CEO