Viral Pendaki Cewek di Rinjani Disetubuhi untuk Atasi Hipotermia, Berikut Fakta yang Harus Diketahui
Sejumlah fakta tentang info viral seorang cowok menyetubuhi pendaki cewek di Rinjani dengan tujuan untuk mengatasi hipotermia parah, telah terungkap.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah fakta tentang info viral seorang cowok menyetubuhi pendaki cewek di Rinjani dengan tujuan untuk mengatasi hipotermia parah, telah terungkap.
Fakta-fakta tentang info viral menangani hipotermia dengan cara disetubuhi ini terungkap setelah informasi tersebut beredar di media sosial dan mendapat tanggapan dari Badan SAR Nasional (Basarnas).
Berikut sejumlah fakta tentang info viral cowok menyetubuhi pendaki cewek di Rinjani dengan tujuan untuk mengatasi hipotermia parah, yang dirangkum SURYA.co.id dari Kompas.com dalam artikel 'Viral, Bagaimana "Skin to Skin" yang Benar untuk Atasi Hipotermia?'
Baca: Bahaya Hipotermia, Suhu Tubuh Terus Turun, Organ Gagal, Bisa Berujung Kematian
Baca: Ramalan Zodiak Besok Rabu, 24 Juli 2019: Taurus Merasa Dipermainkan, Scorpio Jangan Terlalu Berharap
Baca: Jika Tak Tertangkap akan Selalu Berbohong Soal Narkoba, Nunung Kini Sebut Dirinya Terselamatkan!
Baca: Resmi Bercerai, Song Hye Kyo Hapus Semua Fotonya dengan Song Joong Ki di Instagram
1. Muncul di Media Sosial
Informasi mengenai penanganan hipotermia dengan cara disetubuhi ini pertama kali muncul dari salah satu akun media sosial dan menjadi viral.
Berdasarkan informasi viral itu, disebutkan bahwa "skin to skin" untuk menangani hipotermia adalah dengan cara disetubuhi.
Bahkan, si pemberi info tersebut menceritakan pengalamannya tentang kasus pendaki cewek di Rinjani yang disetubuhi cowoknya untuk mengatasi hipotermia.
2. Tanggapan Basarnas
Mengonfirmasi hal ini, Kompas.com (jaringan Surya.co.id) menghubungi Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Suhri Sinaga, Senin (22/7/2019).
Ia menegaskan, menghangatkan tubuh seseorang yang mengalami hipotermia dengan cara disetubuhi adalah hal keliru.
"Menurut saya, itu enggak benar cara menanganinya.
Kalau yang kami pernah pelajari, cukup dengan mengganti pakaian dan memakai selimut saja," ujar Sinaga saat dihubungi Kompas.com pada Senin (22/7/2019).
"Tidak ada itu metode menyetubuhi, itu ajaran sesat," ujar Sinaga.