Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Jokowi Jemput Putra Mahkota Abu Dhabi di Bandara Soekarno-Hatta

Saat menjemput Mohamed, Jokowi turut mengajaknya satu mobil menuju ke Istana Bogor.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ini Alasan Jokowi Jemput Putra Mahkota Abu Dhabi di Bandara Soekarno-Hatta
BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (24/7/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus menjemput Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed Al Nahyan saat berkunjung ke Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (24/7/2019).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta sebagai balasan yang pernah dilakukan oleh Mohamed kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke Abu Dhabi.

"Saat kunjungan presiden ke Abu Dhabi tahun 2015, presiden itu dijemput di depan pesawat, oleh Syekh Mohamed, kemudian dibawa masuk ke mobilnya Syekh Mohamed, disetirin sendiri kemudian dibawa sampai ke restoran sendiri oleh Syekh Mohamed," tutur Retno di komplek Istana Kepresidenan Bogor.

Atas penyambutan yang spesial tersebut dari Mohamed, kata Retno, membuat Presiden Jokowi merasa sangat dihargai kedatangannya ke Abu Dhabi.

Baca: Megawati Undang Prabowo Hadir di Kongres V PDIP

"Saya kira wajar kalau kita memberikan penghargaan kepada Syekh Mohamed pada saat beliau berkunjung ke sini," paparnya.

Saat menjemput Mohamed, Jokowi turut mengajaknya satu mobil menuju ke Istana Bogor.

Dalam perjalanan ke Bogor, Jokowi mengajak Mohamed untuk mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Baca: Tes Logika - Jika Sepertiga Jawabanmu Benar, Kamu Layak Bilang ke Temanmu Kalau Kamu Genius!

Berita Rekomendasi

"Presiden Jokowi ingin menunjukkan pesatnya pembangunan di Indonesia karena kunjungan kenegaraan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dilakukan pada 29 tahun yang lalu atau pada tahun 1990," tutur Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Medja Sekretaris Presiden, Bey Machmudin kepada wartawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas