Ke Istana Bogor, Putra Mahkota Abu Dhabi Disajikan Buah Salak dan Durian
Setelah melakukan sejumlah agenda, pihak Istana menyajikan hidangan makan siang serta aneka buah dari hasil pertanian di Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed Al Nahyan beserta rombongan saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor, turut disajikan aneka buah khas Indonesia.
Mohamed yang tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.35 WIB bersamaan dengan Presiden Joko Widodo setelah dijemput di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, langsung disambut dengan upacara kenegaraan.
Rangkaian agenda dilalui oleh keduanya, mulai dari foto bersama, menanam pohon Damar hingga melakukan pertemuan bilateral yang diikuti sejumlah menteri dari kedua negara.
Setelah melakukan sejumlah agenda, pihak Istana menyajikan hidangan makan siang serta aneka buah dari hasil pertanian di Indonesia.
Baca: Nasi Goreng Racikan Megawati Enak Sampai Prabowo Nambah, Ini Cara Buat Nasi Goreng Enak Tanpa Minyak
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam kunjungan Mohamed ke Istana Bogor, menuturkan buah yang sajikan seperti salak dan durian
"Salak, karena kan seperti salak jarang ya mereka lihat. Jadi tadi tanya ini apaan, oh ini namanya salak," tutur Retno.
Selain itu, buah manggis, mangga, dan durian turut menjadi hidangan pelengkap saat kunjungan Mohamed beserta rombongan.
"Kebetulan yang durian tadi engak begitu menyengat," ucap Retno.
Diketahui saat tiba di Indonesia, Mohamed dijemput langsung oleh Presiden Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta dan satu mobil menuju Istana Bogor.
Dalam perjalanan ke Bogor, Jokowi mengajak Mohamed untuk mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Baca: Prabowo Bahagia Permintaannya Dibuatkan Nasi Goreng Dipenuhi Megawati, Ini Pujiannya
"Presiden Jokowi ingin menunjukkan pesatnya pembangunan di Indonesia karena kunjungan kenegaraan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dilakukan pada 29 tahun yang lalu atau pada tahun 1990," tutur Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Medja Sekretaris Presiden, Bey Machmudin kepada wartawan.