Jatah Menteri Setelah Prabowo Bertemu Megawati, Dedi Mulyadi Yakin Jokowi Pilih Sesuai Keahliannya
Dedi Mulyadi menilai bahwa jajaran menteri pada periode kedua kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo adalah hak prerogatif dan kewenangan presiden.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi menilai bahwa jajaran menteri pada periode kedua kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo adalah hak prerogatif dan kewenangan presiden.
Hal tersebut menanggapi akan adanya jatah menteri bagi Partai Gerindra setelah adanya pertemuan dari ketum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dikatakannya saat ditemui di sela kegiatannya di Kabupaten Purwakarta, Kamis (25/7/2019).
"Itu kewenangannya, biarkan saja pak Jokowi yang menentukan. Apa yang akan diambil itu paling baik menurut pak Jokowi, beliau yang akan melaksanakan pemerintahan," kata Dedi menjawab pertanyaan wartawan terkait hal tersebut di Purwakarta.
• Prabowo dan Megawati Bertemu, Dedi Mulyadi Ibaratkan Seperti Merajut CLBK
Menilik pertemuan hingga pemilihan jajaran kabinet pembantu presiden nanti, Dedi mengaku tidak menggunakan prespektif politik.
Dengan menggunakan prespektif profesionalisme, dia meyakini bahwa Jokowi yang nanti diwakili oleh Maruf Amin itu akan memilih menterinya sesuai bidang ahli orang tersebut.
Dengan demikian, Jokowi akan bisa mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat Indonesia yang telah diberikan bersama para orang profesional pilihannya.
"Nah orang-orang profesional itu tidak bisa dibatasi oleh kelompok kepentingan partai. Bisa dari mana saja, yang pasti orang profesional dalam bidangnya," ucap dia.
Dedi menyebut bahwa tidak akan ada keharmonisan politik yang akan retak pascaperetemuan dua petinggi parpol tersebut.
Namun, dia menegaskan ada catatan penting pada dunia politik di Indonesia harus hadir yaitu check and balance yang berjalan baik
Catatan penting itu harus melahirkan saran dan kritik yang membangun terhadap jalannya pemerintahan.
"Meski kekuatan politik lebih dari 60 persen harus ada saran dan kritik terhadap kinerja pemerintah, agar sistem demokrasi berjalan secara efektif," ujarnya menambahkan.
Johnny G Plate membantah pertemuan tersebut secara dadakan.
Baca: NasDem Beri Sinyal Dukung Anies Maju Pilpres 2024, Golkar Belum Mau Ambil Sikap
Dan bukan sebagai buntut keretakan hubungan antara Surya Paloh dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Tidak ada buntut-buntut keretakan. Pertemuan antara Bang surya dan Gubernur DKI itu sudah direncanakan lama. Kenapa ini sebetulnya supaya tahu ya, bahwa pada saat mengantar presiden berkunjung atau akan melakukan perjalanan luar negeri Gubernur DKI jakarta Pak Anies Baswedan secara tidak sengaja bertemu Pak Surya Ketum Nasdem di bandara, yang minta waktu untuk bisa bertemu karena sudah lama tidak bertemu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Ia menambahkan pertemuan antara Surya Paloh dan Anies Baswedan hanya kebetulan terjadi di waktu bersamaan dengan pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.
Baca: Jerat Tersangka Lain di Kasus Jual Beli Jabatan di Kemenag, KPK Tunggu Putusan Pengadilan
"Kesempatan pertemuannya kebetulan hari yang sama dengan pertemuan yang sama, dengan pak prabowo dan bu mega itu pertemuan yang terpisah," ucapnya.
"Hubungan Ibu Mega dengan koalisi KIK berlangsung dengan baik. Koalisi itu baik dan kemarin sudah disampaikan ya bahwa koalisi kami sehat dan kuat," pungkasnya.
Sinyal dukungan
Partai NasDem memberi sinyal dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju Pilpres 2024 mendatang.
"Insya Allah apabila semua berjalan dan sesuai dengan harapan, Insha Allah. Apabila semuanya seperti apa yang kita harapkan Insha Allah. dukungan itu kan tidak bisa hanya datang dari pada satu kelompok, termasuk satu institusi parpol NasDem," kata Surya Paloh di DPP NasDem, Rabu (24/7/2019).
Ia pun menyebut bahwa Anies, memiliki potensi untuk melangkah ke janjang tersebut pada 2024 mendatang.
"2024 kan tergantung Anies. Dia potensi ada, tapi ada proses hantaran. Nah itu proses bersama-sama," bebernya.
Sementara itu, Anies Baswedan yang saat itu berada di lokasi yang sama, hanya menanggapi pernyataan Ketua Umum NasDem itu dengan tersenyum.
Enggan berkomentar banyak, Anies mengungkapkan bahwa saat ini dirinya hanya ingin mengurus persoalan Jakarta ketimbang Pilpres 2024.
"Saya lagi ngurus Jakarta dulu," beber Anies.
Surya Paloh Undang Anies Baswedan ke DPP NasDem: Ini Kunjungan Adik ke Kakaknya
Ketua Umum Partai NasDem mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk makan siang bersama di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat siang ini.
Disambangi oleh orang nomor satu di DKI Jakarta, Surya Paloh menyambut baik kehadiran Anies dengan begitu hangat.
Usai makan siang bersama, mereka tampak akrab dengan saling senyum ketika ditemui oleh awak media.
"Kita kedatangan keluarga daripada keluarga besar, Pak Anies Baswedan. Dia (Anies) rumahnya memang dari sini, berangkatnya. Ketika kita sudah bertugas cukup lama, barang kali karena waktu yang memungkinkan hari ini kita dipertemukan. Ini kunjungan adik ke kakaknya," kata Surya Paloh di lokasi, Rabu (24/7/2019).
Sementara itu, Anies mengatakan telah bercerita banyak kepada Ketua Umum Partai NasDem itu saat makan siang bersama.
Selain mengobrol soal Jakarta, Surya Paloh yang juga merupakan tokoh senior nasional banyak berbagi pengalaman kepada Anies.
"Kita diskusi santai, cerita banyak tentang peremahan Jakarta, dan alhamdulillah Bang Surya ini seorang senior yang memiliki pengalaman luar biasa. Jadi setiap ngobrol dengan beliau pasti banyak hikmah, dari pengalaman perjalanan, saya merasakan banyak manfaat setiap ngobrol dengan Bang Surya," kata Anies.
Untuk diketahui, sebelumnya Anies tiba di kantor DPP NasDem siang ini pada pukul 11.46 WIB.
Sambil diiringi oleh beberapa orang pendamping, Anies hadir menggunakan seragam dinasnya yang berwarna Putih Biru di sela-sela jam kerjanya.
Diajak Makan Siang, Anies Baswedan Akui Akan Bicarakan Ini dengan Surya Paloh
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh siang ini.
Surya Paloh, diketahui mengundang Gubernur Anies Baswedan makan siang bersama.
Anies pun mengatakan bahwa tak ada agenda khusus meski dirinya sudah menjadwalkan pertemuan itu di sela-sela jam kerjanya.
"Nggak ada agenda khusus, makan siang saja ngobrol. Saya pasti akan ngobrolin Jakarta," kata Anies Baswedan di Gedung DPP NasDem, Rabu (24/7/2019).
Menurut Anies, ia hanya akan bicara soal Jakarta.
Anies pun mengaku bahwa dirinya menghormati undangan yang sudah dikirimkan Surya Paloh lepada dirinya, mengingat Surya adalah seorang tokoh senior nasional.
"Enggak ada (soal politik), saya ngomong Jakarta aja. Beliau orang senior tokoh nasional jadi saya menghormati undangannya karena itu saya datang siang ini," kata Anies.
Sebagai informasi, Orang nomor satu di Ibukota itu datang ke Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.46 WIB.
Sambil diiringi oleh beberapa orang pendamping, Anies Baswedan hadir menggunakan seragam dinasnya yang berwarna Putih Biru.
Politik 'Nasi Goreng'
Menu nasi goreng menjadi hidangan utama dalam pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) siang.
Hidangan nasi goreng ini menjadi sangat spesial karena Megawati yang memasak khusus untuk Prabowo.
"Tadi ibu Mega memenuhi janjinya memasak nasi goreng untuk kami," tutur pesaing Jokowi di Pilpres 2019 lalu ini usai bertemu.
Sangking menikmati menu spesial dari puteri Presiden pertama RI ini, Prabowo mengaku sampai minta tambah.
"Luar biasa nasi gorengnya. Saya sampai nambah," ucap Prabowo.
"Padahal beliau sudah ingatkan saya untuk diet," kata Prabowo.
Baca: OSO: Selamat Pak Prabowo Telah Bertemu Ibu Mega
Selain nasi goreng, ada juga suguhan minuman es kelapa muda yang dicampur sirup berwarna merah menjadi teman pembicaraan empat mata Megawati dengan Prabowo.
Sebelum itu, Megawati-Prabowo melakukan pembicaraan di meja makan.
Menu bakwan buatan khusus Megawati menjadi pembuka menu dimeja makan.
Bakwan itu dibuat khusus Megawati untuk menjamu Prabowo.
Menu bakwan ini perpaduan aneka bahan dan bumbu-bumbu dengan cita rasa khas.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati menyiapkan bumbu masakan secara khusus untuk dimasak.
"Tadi saya sampe melihat untuk memilih bawang yang dipake untuk masakan pun Ibu Mega memilihkan secara khusus," ucap Hasto.
Baca: Es Kelapa Muda Jadi Teman Pembicaraan Empat Mata Megawati-Prabowo
Meski begitu, Hasto tak menyebut secara spesifik menu makanan yang dimasak Megawati untuk Prabowo.
"Spesial. Masakannnya nanti kami informasikan. Tapi dari bawangnya aja tadi bawang putihnya aja Ibu Mega yang memilih secara khusus," jelas Hasto.
Dalam pertemuan kali ini Prabowo tampak tidak mengenakan kemeja safari berwarna krem atau putih seperti yang sehari-hari dikenakan. Juga tidak tampak peci hitam di kepalanya.
Prabowo memilih mengenakan batik lengan panjang dengan motif utama parang.
Prabowo datang ke kediaman Mega didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo. Prabowo tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 12.30 WIB.
Mereka keluar menyambut kedatangan Prabowo bersama kedua anak Megawati, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Terlihat juga Sekretaris Kabinet sekaligus mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung. Pun Kepala BIN Budi Gunawan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Soal Jatah Menteri, Usai Prabowo Bertemu Megawati, Dedi Mulyadi: Biar Pak Jokowi yang Tentukan, https://jabar.tribunnews.com/2019/07/25/soal-jatah-menteri-usai-prabowo-bertemu-megawati-dedi-mulyadi-biar-pak-jokowi-yang-tentukan dan Tribunnews berjudul Ada Keretakan Hubungan antara Surya Paloh dengan Megawati? Ini Reaksi Sekjen NasDem