Pengamat: Kalau Jokowi Main Mata dengan yang di Luar Koalisi, Masuk Akal Jika Parpol Koalisi Marah
Arya yakin, empat ketua umum parpol itu tidak main-main dengan pernyataan kompak mereka bahwa jangan ada lagi tambahan parpol anggota KIK.
Editor: Hasanudin Aco
"Memang yang datang tidak diundang. Itu semua spontan datang kebetulan sekali mereka adik-adik saya. Dan mereka melihat saya dua hari sebelumnya merayakan ulang tahun," kata politisi kelahiran 16 Juli 1951 ini.
Surya pun menegaskan dalam pertemuan itu tak ada pembahasan spesifik.
Masing-masing ketum parpol hanya saling bertukar pikiran terkait konsolidasi politik yang dilakukan pasca pilpres 2019.
Sementara soal pimpinan MPR, Surya sepakat bahwa dalam paket yang diusung harus diisi oleh parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf, bukan parpol oposisi.
Hal ini disampaikan Surya menanggapi Partai Gerindra yang juga mengincar kursi Ketua MPR.
"Kursi MPR idealnya tetap paket partai pengusung pemerintahan Jokowi saat ini," kata dia.
Namun, terkait siapa yang mendapat jatah ketua MPR dan tiga wakil Ketua MPR, menurut dia hal itu belum diputuskan.
Selutuh parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf harus membahasnya lebih lanjut.
"Kalau masing masing mau jadi ketua ya susah," kata bos Media Group ini.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno sebelumnya mengungkapkan alasan tak adanya elite PDIP pada pertemuan di Kantor Nasdem.
Menurut Hendrawan, PDIP sedang fokus menyiapkan acara kongres V yang rencananya digelar pada 8-10 Agustus 2019.
Meski tak ada perwakilan yang hadir, kata Hendrawan, PDIP terus mengikuti bahasan dari silahturahim antarketum partai tersebut.
"Kami sedang fokus pada kegiatan konfercab dan konferda partai jelang Kongres Bali 8-10 Agustus 2019. Meski begitu, kami terus mengikuti silaturahim antarpartai yang sedang berlangsung, dan mendorong komunikasi politik yang konstruktif terus dilakukan," kata Hendrawan saat dihubungi, Selasa (23/7/2019).
Paloh bertemu Anies