BMKG: Kecil Kemungkinan Erupsi Tangkuban Parahu Aktifkan Sesar Lembang yang Berujung Gempa Besar
Diketahui, sesar Lembang belakangan diprediksi bisa melakukan aktivitas yang memicu gempa bumi megathrust dengan magnitudo besar.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan erupsi Gunung Tangkuban Parahu tidak ada kaitannya dengan aktifnya sesar Lembang.
Diketahui, sesar Lembang belakangan diprediksi bisa melakukan aktivitas yang memicu gempa bumi megathrust dengan magnitudo besar.
"Jika dilihat erupsinya tersebut secara freatik maka kecil kemungkinannya dapat mengaktifkan sesarnya dan tidak ada hubungan dengan sesar Lembang," ujar Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/7/2019).
Baca: Update Terkini Erupsi Tangkuban Parahu, Data Korban, Kerusakan, Peringatan BNPB, BVMBG, BPBD Bandung
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu tidak mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.
Masyarakat juga diminta waspada cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
“Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas,” ujar Kepala PVMBG, Kasbani.
Saat ini kondisi Gunung Tangkuban Parahu sudah normal kembali.
Gunung yang terletak di Kabupaten Bandung Barat tersebut kini tidak erupsi lagi namun perlu diwaspadai karena sifat letusannya yang freatik alias tiba-tiba.