Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Tembak Polisi, Istri Korban Punya Perasaan Enggak Enak Sebelum Kejadian

Polisi tembak polisi. Korbannya adalah Bripka Rachmat Effendy. Ia tewas dengan tujuh luka tembak di tubuhnya. Sedang pelaku, Brigadir Rangga Tianto.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Polisi Tembak Polisi, Istri Korban Punya Perasaan Enggak Enak Sebelum Kejadian
dok.Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro
Bripka Rachmat Effendy, korban penembakan Brigadir Rangga Tianto, di SPK Polsek Cimanggis, Kamis (25/7/2019) malam.(dok.Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro) 

Dengan peristiwa ini kata Sumardji ia sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya.

"Kami di subdit regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," katanya.

Juga ia dan jajarannya mengaku sangat berduka cita yang mendalam dengan meninggalnya Bripka Rachmat Effendy.

Seperti diketahui Bripka Rahmat Effendy meninggal dengan 7 luka tembakan di tubuhnya.

Ia ditembak oleh Brigadir Rangga di SPK di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kota Depok, Kamis malam sekitar pukul 20.50 WIB.

Kabid humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan peristiwa bermula saat Bripka Rachmat Effendy menangkap pelaku tawuran berinisial FZ dan menggiringnya ke markas Polsek Cimanggis, Kamis malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Bripka Rachmat yang merupakan warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, Depok, bermaksud melaporkan FZ ke bagian SPK Polsek Cimanggis yang diterima langsung oleh Kepala SPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro.

Berita Rekomendasi

Selain menggiring FZ, Bripka Rachmat yang berpakaian bebas membawa barang bukti celurit yang digunakan FZ untuk tawuran.

Tak lama kemudian, orang tua FZ berinisial Z (46), datang ke Polsek Cimanggis.

Tak sendiri, Z turut mengajak Brigadir Rangga alias RT yang merupakan paman FZ. Brigadir Rangga juga berpakaian nondinas.

Z dan Brigadir RT sama-sama warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.

Setelah bertemu di Polsek Cimanggis, Brigadir RT meminta ke Bripka Rachmat agar FZ jangan ditahan, melainkan dibina saja oleh orang tuanya.

Akan tetapi, permintaan Brigadir RT ditolak Bripka Rachmat dan dianggap dengan nada bicara yang tinggi.

"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka Rachmat kepada Brigadir Rangga, seperti tersebut dalam laporan polisi.

Hal itu rupanya membuat Brigadir RT naik pitam.

Dalam kondisi emosi, Brigadir RT ke ruangan sebelah mengeluarkan senjata apinya dan langsung menghampiri Bripka Rachmat.di ruangan SPK.

Ia lalu menembak Bripka Rachmat sebanyak tujuh kali.

Peluru bersarang di bagian dada, leher, paha, dan perut Bripka Rachmat hingga korban tewas seketika.

Senjata api yang digunakan Brigadir Rangga menghabisi nyawa Bripka Rachmat adalah HS-9, senapan genggam semi otomatis kaliber 9 milimeter yang merupakan senjata standar anggota Polri.(bum)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Isteri Sempat Minta Bripka Rachmat Tak Ikut Dulu Bubarkan Tawuran, https://wartakota.tribunnews.com/2019/07/26/isteri-sempat-minta-bripka-rachmat-tak-ikut-dulu-bubarkan-tawuran?page=all.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Editor: Andy Pribadi

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas