Curhat Anggota Paskibraka dari Papua Barat Kangen Makan Pinang Hingga Ungkap Latihan Terberat
Masih mengenakan seragam, siswi SMAN 1 Manokwari itu mengaku rindu pada makanan di kampung halamannya, yaitu Pinang
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Saya bangga, ada proses seleksi sekitar seratus orang, yang dipilih cuma dua dari Papua Barat. Itu ngga mudah," ujar Uriani.
Ia menambahkan, selama ini dirinya hanya satu kali memiliki pengalaman dalam mengibarkan merah putih pada hari kemerdekaan, yaitu di sekolahnya.
Tak boleh pergunakan gadget
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) harus rela hidup tanpa gadget selama menjalani pelatihan dan karantina di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Cibubur, Jakarta Timur.
Pembina Paskibraka Nasional 2019, Nina Mardina mengatakan gadget milik anggota Paskibraka yang menjalani pelatihan dan karantina sudah dititipkan kepada pihak pembina sejak hari kedua digelarnya pelatihan.
Baca: Jusuf Kalla Sebut Perbaikan Kualitas Udara di Jakarta Jadi Tanggung Jawab Gubernur dan Masyarakat
Baca: Wartawan Senior Tewas Jadi Korban Tabrak Lari
Baca: Divonis 6 Bulan Penjara, Emak-emak Pepes Karawang Sujud Syukur
Baca: Bikin Merinding, Tanpa Sadar Mobil yang Dikendarai Rudi Masuk Areal Pekuburan
Menurutnya, mereka telah memahami ketentuan bahwa sejak awal tidak diperbolehkan untuk memainkan gadget saat masa karantina.
Pemahaman tersebut, kata Nina, telah diperoleh sejak masih berada di provinsi masing-masing.
"Tapi kan dari awal mereka sudah dibekali dari daerahnya juga bahwa handphone akan dikumpul atau dititipkan," kata Nina.
Sehingga saat menjelang malam hari, waktu yang tersisa hanya digunakan untuk istirahat saja.
Bahkan ia menilai para generasi muda tersebut mudah dalam menaati ketentuan.
"Jadi mereka sudah rela saja karena mereka kan latihannya selesai malam itu tidak ada waktu buat main handphone," jelas Nina.
Nina kembali menyampaikan bahwa setelah selesai latihan pada pukul 17.00 WIB, mereka akan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Waktu yang sempit itu digunakan secara maksimal untuk beribadah, makan, dan membersihkan diri.
"Pulang dari lapangan pukul 17.00, keperluan mandi salat maghrib, jadi benar-benar nggak ada waktu buat megang handphone," jelas Nina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.