Koopssus TNI, Gabungan Pasukan Elite TNI Kembali Dihidupkan dan Diresmikan Setelah 'Beku'
Usai Persesmian, Hadi menjelaskan Koopssus TNI dibentuk dalam satu wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural komando langsung Panglima TNI.
Editor: Asytari Fauziah
Usai Persesmian, Hadi menjelaskan Koopssus TNI dibentuk dalam satu wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural komando langsung Panglima TNI.
TRIBUNMATARAM.COM - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto telah meresmikan Komando Operasi Khusus TNI ( KoopssusTNI) di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).
Koopssus TNI merupakan kesatuan elite yang anggotanya merupakan gabungan dari prajurit-prajurit pasukan khusus tiga angkatan, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
"Sebagai satuan elite, personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus dari ketiga matra merupakan prajurit-prajurit pilihan," kata Hadi dalam upacara peresmian.
• 4 Fakta Rekonstruksi Kasus Narkoba Nunung, Hasil Uji Lab Rambut Bantah Pengakuan Baru 5 Bulan Pakai
• Ibu Kota Bakal Dipindah ke Kalimantan, Menpan RB Bakal Boyong Jutaan ASN Pusat Ikut Pindah
• Cerita Pilu Bocah 7 Tahun Berangkat Sekolah Tanpa Seragam & Sepatu Hingga Makan Nasi Lauk Garam
• Pemeran Ye Sha Meteor Garden Kini Jadi Istri Pengusaha Indonesia, Intip Foto Terbaru Michelle Saram
Hadi mengatakan, personel Koopssus mempunyai kualifikasi untuk melakukan berbagai operasi khusus dalam upaya pemberantasan aksi terorisme, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan tinggi.
"Tugas dari Koopssus TNI adalah mengatasi aksi terorisme, baik dalam maupun luar negeri yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia," kata Hadi.
Hadi menjelaskan, Koopssus TNI memiliki tiga fungsi dalam pemberantasan terorisme, yaitu penangkalan, penindakan, dan pemulihan.
• Blak-blakan Ngaku Pernah Jajal Narkoba Namun Memilih Berhenti, Nikita Mirzani: Nggak Enak Dibadan
Koopssus TNI akan lebih berperan dalam fungsi penangkalan dengan cara melakukan observasi jarak dekat.
Dari 500 anggota Koopssus, 400 orang di antaranya merupakan personel yang menjalankan fungsi penangkalan terorisme, sedangkan 100 personel lain atau satu kompi melakukan penindakan aksi terorisme.
"Penangkal di dalamnya adalah surveillence yang isinya juga intelijen, 80 persen yang kita laksanakan adalah surveillence atau observasi jarak dekat," ujar Hadi.
• Nggak Cuma Tersangka Kasus KDRT, Nikita Mirzani Juga Dilaporkan Penggelapan Pakaian Dalam oleh Dipo