Diguncang Gempa 7,4 SR, Turis Mancanegara di Krui Ikut Mengungsi ke Bandara Pesisir Barat
Meski Kota Wisata Krui, Pesisir Barat, Lampung tidak ada riwayat tsunami, namun turis mancanegara ikut mengungsi seiring peringatan tsunami.
Editor: Sugiyarto
Namun berdasar analisis manual hiposenter kedalaman gempa dan karakteristik getaran gempa yang dirasakan hingga ratusan kilometer dari pusat gempa, Gayatri Indah Marliyani, pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM yakin bahwa gempa ini tak akan menimbulkan tsunami.
"Karakteristik gempa merata seperti itu, biasanya (pusat) gempanya ada di bagian dalam dari zona subduksi. Atau istilah geologinya intra-slab," ujar Gayatri dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2019).
Hal ini biasanya karena ada lempeng samudera yang pecah, retak, atau patah sehingga hiposenter agak dalam dan getarannya bisa terasa sampai ratusan bahkan mungkin ribuan kilometer.
"Saat pertama keluar dari BMKG, perhitungan otomatisnya 10 kilometer. Namun hasil revisi manual keluar dengan kedalaman sekitar 40-an kilometer. Nah, hasil perhitungan manual ini yang biasanya lebih dipercaya," jelas Gayatri.
"Saat ada laporan getaran (gempa) terasa sampai Banyuwangi, saya sendiri sudah ngira ini (kedalaman) tidak akan hanya 10 kilometer, pasti lebih dalam lagi," ujar Gayatri.
Dia menjelaskan, gempa dengan mekanisme intra-slab atau berada di bawah zona subduksi memiliki pergerakan atau mekanisme agak geser dan naik.
Ini berbeda dengan gempa megathrust, gempa berkekuatan besar yang berada di kedalaman dangkal, yang bisa memicu tsunami karena memiliki mekanisme naik.
Baca: Gempa Banten Terasa di Garut, Dinding Rumah di Banjarwangi Rusak
"Kalau gempa (Banten) ini, tidak bergerak naik sehingga air (laut) tidak akan terganggu dan tidak naik menyebabkan tsunami," jelas Gayatri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Alasan Gempa Banten Tak Berpotensi Tsunami, Menurut Ahli UGM
Peringatan dini tsunami berakhir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 7.4, Jumat (2/7/2019) pukul 19:03:25 WIB.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Sebelumnya gempa bumi yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten tersebut dinyatakan BMKG berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menginformasikan, peringatan dini tsunami akan dicabut jika sudah melewati pukul 21.35 WIB.
Baca: Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura: Irfan Jaya Bawa Persebaya Menang 1-0
Baca: Dilaporkan Farhat Abbas Terkait Dugaan Konten Porno, Hotman Paris: Tak Akan Melakukan Hal Bodoh
Baca: Basarnas Jabar: Warga Sukabumi dan Cianjur Selatan Sudah Mengungsi ke Perbukitan