Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala BNPB Ajak Pemerintah dan Masyarakat Hilangkan Asap di Riau

Ia mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau ini tentu akan berdampak kepada masyarakat Riau itu sendiri.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kepala BNPB Ajak Pemerintah dan Masyarakat Hilangkan Asap di Riau
Humas BNPB
BNPB 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kepala BNPB Doni Monardo mengajak dan mengimbau semua komponen untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan (karthutla) di wilayah Riau.

Doni mengingatkan kembali bahwa pencegahan secara maksimal jauh lebih baik dan efektif daripada pemadaman sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Menurutnya, apabila sudah terjadi kebakaran, dampak yang besar akan mempengaruhi segala aspek kehidupan baik sosial, kesehatan, maupun keamanan.

Di samping itu, Doni yang didampingi Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan perlunya pemerintah hadir di tengah masyarakat.

Baca: Sang Ibu Bilang Kotak di Dalam Kulkas Berisi Kue, Setelah Dibuka Adam Ternyata Mayat Bayi

Doni menyampaikan pesan ini sebelum berkunjung ke wilayah Desa Sungai Tohor, Kabupaten Meranti, Riau pada Jumat (2/8/2019) sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi BNPB pada Jumat (2/8/2019).

“Rajin ini perlu ada kemauan keras untuk pejabat daerah, untuk turun ke masyarakat dan bahkan tidur di tengah masyarakat. Temuilah rakyatmu, hiduplah bersama mereka. Mulailah dengan apa yang mereka miliki," kata Doni di Media Center Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla, Pekanbaru.

Ia mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau ini tentu akan berdampak kepada masyarakat Riau itu sendiri.

Berita Rekomendasi

Untuk itu Doni mengimbau masyarakat Riau untuk tergerak hatinya dalam permasalahan karhutla ini.

Doni juga menyampaikan bahwa kasus kenaikan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) jangan seperti pada tahun 2015 lalu.

Baca: KY: Perlindungan Terhadap Hakim Harus Ditingkatkan

“Energi sebagai bangsa jangan hanya tersedot untuk urusan kebakaran hutan dan lahan saja," kata Doni.

Doni yang juga didampingi Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead melakukan kunjungan dengan tujuan mengajak semua elemen baik Forkopimda, dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media massa untuk saling mengingatkan bahaya karhutla.

Ia menilai, bencana yang marak terjadi akibat ulah manusia tidak hanya merugikan manusia tetapi juga ekosistem alam Riau.

Doni juga menegaskan bahwa urusan karhutla merupakan urusan kita semua.

Menyikapi bencana asap di wilayah Riau ini, Doni mengajak relawan untuk bekerja sama dan masukan sehingga penanganan karhutla berlangsung efektif.

Di sisi lain, menurutnya, perguruan tinggi juga berperan penting khususnya terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada aspek penelitian dan pengabdian masyarakat.

Doni mencontohkan dengan beberapa kelompok masyarakat yang berhasil dalam pemberdayaan ekonomi dan diharapkan untuk tidak ada lagi asap.

Doni mengatakan, demikian juga upaya-upaya yang telah dilakukan oleh BRG untuk dapat dikenalkan kepada masyarakat.

Baca: VIRAL Tak Sengaja Pecahkan Vas Bunga, Gadis Ini Justru Terkejut Temukan Uang Rp 10 Juta

Ia juga menegaskan, semangat dari Gubernur Riau bahwa ‘Riau tanpa asap’ perlu didukung oleh semua pihak.

“Perlu ada kerja keras dan semangat serta kerja sama. Saya yakin bisa, kita mengajak mereka yang masih membakar di wilayah tertentu (teridentifikasi karhutla) untuk sadar," kata Doni.

Menurutnya, banyak pendekatan seperti sosiologi, antropologi, agama dan lainnya yang dapat dilakukan untuk menyadarkan semua pihak.

Doni mengilustrasikan dengan dampak karhutla itu bahwa masyarakat Riau yang berjumlah sekitar 6,3 juta tidak mungkin untuk pindah ke planet lain atau provinsi lain.

Oleh karena itu, Doni berharap alam harus dijaga bersama-sama.

Doni juga mendukung strategi yang telah dilakukan oleh Posko.

BNPB dan kementerian/lembaga terkait menegaskan akan selalu mendukung operasi pemadaman karhutla di Riau.

Ia memgatakan, saat ini 17 helikopter dan 1 pesawat teknologi modifikasi cuaca beroperasi di Riau.

Terkait dengan strategi pemadaman, Doni memberikan arahan apabila membutuhkan pengerahan personel, itu segera dilakukan.

Ia mengatakan, apabila di Pelelawan di bagian hulu bertambah potensi karhutla, personel segera harus digeser dan apabila diperlukan penambahan personel untuk operasi pemadaman.

Ia mengatakan, saat ini jumlah personel gabungan untuk pemadaman berjumlah 1.512 orang dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan kementerian/lembaga.

Menurutnya, jumlah tersebut belum ditambah dari dukungan personel dunia usaha.

Setelah melakukan koordinasi dengan unsur Forkopimda, Doni melanjutkan peninjauan di wilayah Desa Sungai Tohor, Kabupaten Meranti dengan menggunakan helikopter.

Sementara itu Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, data BPBD Provinsi Riau per hari ini (2/8/2019) mencatat total luasan lahan terbakar sampai dengan 23 Juli 2019 berjumlah 4.041,94 ha, sedangkan indeks standar pencemaran udara (ISPU) dalam kondisi baik hingga sedang.

"Gubernur Riau juga melaporkan bahwa saat ini masih dilakukan pemadaman di lokasi kebakaran, yaitu di Pelalawan, Siak, Indragiri Hilir dan Bengkalis," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas