Posisi Ketua Harian dan Wakil Ketua Umum PDIP Dinilai Belum Penting
Ia pun berpendapat, jabatan ketua harian dan wakil ketua umum tersebut juga bukan tradisi yang ada di tubuh partai.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima menanggapi munculnya wacana mengenai penambahan posisi baru dalam struktur organisasi PDIP, yakni posisi ketua harian dan wakil ketua umum jelang Kongres V yang akan digelar pekan depan.
Ia menilai, posisi ketua harian dan wakil ketua umum PDI Perjuangan tidak diperlukan.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima usai diskusi bertajuk 'Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next?' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
"Saya belum melihat pentingnya struktur sekarang ini ada ketua harian dan wakil ketua umum karena kekuatannya ada di ketua-ketua bidang dan di situ lebih pada bagaimana hal yang menyangkut persoalan yang strategis di ketua umum, yang teknis operasional di sekjen," kata Aria.
Baca: Megawati Akan Jadi Ketua Umum PDIP Lagi, Rocky Gerung Sindir Nama Demokrasi yang Dipakai PDIP
Ia pun berpendapat, jabatan ketua harian dan wakil ketua umum tersebut juga bukan tradisi yang ada di tubuh partai berlambang banteng moncong putih itu.
Aria yakin, peserta kongres PDI Perjuangan akan menolak wacana tersebut meskipun keputusan final tetap kembali pada dinamika kongres.
"Menurut saya ada kecenderungan, saya melihat tradisi, wakil ketua atau ketua harian kemungkinan tidak akan ada dalam keputusan kongres walaupun mungkin wacana itu akan muncul," ungkap Aria.
Diketahui, muncul wacana adanya jabatan ketua harian dan wakil ketua umum di dalam internal PDI Perjuangan muncul jelang Kongres V PDIP yang akan digelar pada 8-10 Agustus 2019 mendatang di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali.