Eks Pimpinan KPK: Tim Pansel Jangan Asal-asalan Loloskan Capim Jilid V
eks Pimpinan KPK Abraham Samad menginginkan tim pansel tidak asal-asalan dalam meloloskan kandidat capim.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) bakal mengumumkan hasil tes psikologi seleksi capim jilid V.
Merespons hal tersebut, eks Pimpinan KPK Abraham Samad menginginkan tim pansel tidak asal-asalan dalam meloloskan kandidat capim.
Misal saja, kata Samad, kandidat capim yang diloloskan adalah orang-orang yang tidak punya integritas kuat untuk memimpin KPK.
"Atau yang diloloskan adalah orang-orang yang sebenarnya masuk dalam kategori sebagai pencari kerja saja, yaitu para pensiunan yang sudah selesai pekerjaannya sebagai aparatur negara," kata Samad kepada pewarta, Senin (5/8/2019).
Baca: Listrik Padam Hingga Belasan Jam, Anggota Komisi VII DPR: PLN Tidak Cukup Hanya Minta Maaf
Baca: KPK Angkut Dokumen Pengadaan BHS dari Ruangan Dirkeu Angkasa Pura II
Jika tim pansel salah meloloskan kandidat capim, Samad menegaskan orang-orang itu nantinya bakal menjadi ancaman serius dalam hal pemberantasan korupsi ke depan.
"Pada akhirnya dapat melemahkan dan merontokkan KPK itu sendiri yang pada ujungnya berakibat pada lumpuhnya agenda pemberantasan korupsi di Indonesia," tegasnya.
Diketahui, pengumuman hasil tes psikologi seleksi capim KPK periode 2019-2023 atau bisa disebut jilid V bakal diumumkan di Gedung Sekretariat Negara sekira pukul 14.00 WIB.
104 peserta yang dinyatakan lolos uji kompetensi tes psikologi atau tes tahap tiga pada Minggu (28/7) lalu akan diciutkan menjadi 40 peserta.
Mereka yang mengikuti tes seleksi tahap tiga tersebut sembilan di antaranya merupakan anggota pensiunan Polri, tujuh hakim, dua mantan hakim, empat jaksa, serta dua pensiunan jaksa.
Sementara itu, ada pula dari unsur KPK sebanyak 14 orang, dosen 19 orang, advokat 11 orang, hingga auditor empat orang.
Selain itu, tiga komisioner KPK periode 2015-2019 juga mengikuti tahap tes psikologi yaitu, Alexander Marawata, Basaria Panjaitan, dan Laode M Syarief. Selain ketiga pimpinan KPK, ada juga sejumlah nama internal KPK yang lolos uji kompetensi.
Mereka adalah Plt Sekretaris Jenderal KPK Pahala Nainggolan, Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari, hingga Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Komisi Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono.
Jenderal polri aktif yang mengikuti tes psikologi diantaranya, Wakabareskrim Irjen Antam Novambar, Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin, Brigjen Bambang Sri Herwanto dari Sespim Lemdiklat Polri, serta Kepala Biro Penyuluhan Hukum Mabes Polri Brigjen Agung Makbul.
Selain itu, Irjen Dharma Pangrekun, perwira tinggi Bareskrim Polri di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Brigjen M Iswandi Hari yang ditugaskan di Kemenakertrans, dan Irjen Juansih yang kini menjabat Analisis Kebijakan Polri Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani, dan Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri.