Sekilas Perjalan Hidup Ulama Kharismatik KH Maimun Zubair, Anak Kyai Belajar Hingga Wafat di Mekkah
Sekilas Perjalan Hidup Ulama Kharismatik KH Maimun Zubair, Anak Kyai Belajar Hingga Wafat di Mekkah
Editor: ade mayasanto
TRIBUNNEWS.COM - Sekilas Perjalan Hidup Ulama Kharismatik KH Maimun Zubair, Anak Kyai Belajar Hingga Wafat di Mekkah.
Indonesia kehilangan seorang ulama kharismatik sekaligus tokoh Bangsa.
KH Maimun Zubair atau karib disapa Mbah Moen merupakan tokoh Nahlatul Ulama, ulama kharismatik yang wafat di Mekkah, saat ibadah haji.
Mbah Moen seorang Kyai yang sangat dihormati dan dituakan.
Mbah Moen merupakan salah satu ulama rujukan dalam bidang fiqih.
Pasalnya, Mbah Moen adalah ulama yang menguasai cabang ilmu fiqih dan ushul fiqih yang sangat mendalam.
Selain ahli fiqih, Mbah Moen juga termasuk Muharrik atau penggerak.
KH Maimun Zubair adalah teman akrab dari KH Sahal Mahfudh Kajen.
Keduanya adalah teman karib yang sama-sama merupakan seorang santri kelana yang menuntut ilmu di berbagai pesantren.
Bukan saja pesantren di tanah Jawa, bahkan beliau berdua juga menuntut ilmu agama Islam, ilmu-ilmu syariat di tenah Hijaz atau Timur Tengah.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Kiai Maimoen Zubair (kanan) atau Mbah Moen saat mengunjungi pondok pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Sabtu (29/9). Selain kunjungi Mbah Moen, Prabowo juga kunjungi Ponpes Al-Hidayat di Desa Temuroso, Guntur, Demak.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Kiai Maimoen Zubair (kanan) atau Mbah Moen saat mengunjungi pondok pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Sabtu (29/9). Selain kunjungi Mbah Moen, Prabowo juga kunjungi Ponpes Al-Hidayat di Desa Temuroso, Guntur, Demak. (tribunjateng/antara)
Putra Kyai
KH Maimun Zubair mendapat bekal pendidikan agama dari ayahnya yang juga seorang Kyai yakni Kyai Zubair.
Mbah Moen dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928.
Ayah Mbah Moen, Kyai Zubair, adalah murid pilihan dari Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.