PDI-P Minta Jatah Kursi Menteri Lebih Banyak
Puan megakui bahwa PDI-P sudah memegang sejumlah nama yang akan diajukan kepada presiden terpilih Joko Widodo untuk ditunjuk menjadi menteri.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta jatah kursi menteri yang lebih banyak dibanding partai-partai lain dalam kabinet pemerintahan periode 2019-2024 kelak.
Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Keamanan nonaktif Puan Maharani mengatakan, PDI-P layak mendapat kursi lebih banyak karena merupakan partai pemenang Pemilu 2019.
"Ya kan sekarang PDI Perjuangan menangnya lebih banyak dari yang lain jadi harusnya dapatnya lebih banyak kursinya," kata Puan kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Puan megakui bahwa PDI-P sudah memegang sejumlah nama yang akan diajukan kepada presiden terpilih Joko Widodo untuk ditunjuk menjadi menteri.
Baca: 7 Orang Paling Kuat dan Berpengaruh di Lingkaran Jokowi, Berikut Profil Mereka
Baca: Jokowi Bakal Punya Cucu Lagi
Menurut Puan, PDI-P tidak menutup kemungkinan akan menyetor nama-nama profesional yang berasal dari eksternal partai untuk duduk di kursi kabinet Jokowi.
"Tapi apakah itu dari internal atau profesional PDI Perjuangan, ini masih digodok," ujar Puan.
Ia memastikan, kongres kelima PDI Perjuangan di Bali nanti tidak akan menetapkan nama-nama kader yang didaulat duduk di kursi eksekutif.
"Namun, mungkin dalam dinamikanya kader-kader yang hadir bisa mengusulkan nama-nama namun kemudian yangg akan megajukan nama-namanya ibu ktua umum," kata Puan lagi.
Dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019, PDI-P menyumbang lima kadernya, yakni Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Yasonna Laoly, AAGN Puspayoga, dan Pramono Anung.
Incar Ketua DPR
Puan Maharani, menyampaikan bahwa dia menjadi salah satu kandidat untuk dicalonkan sebagai Ketua DPR periode 2019-2024.
Awalnya, Puan memaparkan sejumlah kriteria calon ketua DPR yang akan diusulkan PDI-P.
Sejumlah kriteria tersebut antara lain pernah menjadi anggota DPR, memiliki pengalaman di jabatan strategis, dan memiliki perolehan suara yang cukup pada Pemilu 2019.
"Kalau itu menjadi salah satu atau dua kriteria, nama saya tentu saja muncul. Namun, kita tunggu saja sampai bulan Oktober," ujar Puan di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/8/2019).