Taruna Enzo Diisukan Terpapar Radikalisme, Yenny Wahid: Jangan Dihujat, Harus Dirangkul
"Kami siap membina Enzo untuk memperkokoh keyakinannya akan ideologi Pancasila kalau memang dibutuhkan," ucap Yenny Wahid.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid berharap pemuda keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie, yang sedang menjalani pendidikan taruna Akademi Militer (Akmil) tidak terbukti terlibat dalam kegiatan radikal.
Namun ketika memang terkonfirmasi Enzo pernah bersinggungan dengan organisasi radikal, maka menurut Yenny Wahid, jangan hanya dihujat, tetapi lebih baik dirangkul.
Karena, kadang anak-anak muda ikut gerakan tertentu hanya karena sedang melakukan eksplorasi identitas.
"Lebih baik mereka dirangkul dan dikenalkan dengan berbagai perspektif. Sehingga bisa lebih bijak dalam memilih afiliasi ideologi," ujar Yenny Wahid kepada Tribunnews.com, Kamis (8/8/2019).
Baca: Sederet Fakta Enzo Taruna Akmil Keturunan Perancis, Sering Dapat Medali hingga Sewa Pelatih Fisik
Jadi yang pertama harus dilakukan, kata Yenny Wahid, melakukan asesmen untuk melihat sejauh mana kedalaman keterlibatannya.
"Kalau memang pernah melakukan tindakan kriminal, ya harus ditindak," tegas Yenny Wahid.
Tapi, lanjut dia, kalau hanya bersimpati, maka kemungkinan masih bisa dibina.
Untuk itu Yenny Wahid menyatakan kesiapannya untuk membina Enzo.
"Kami siap membina Enzo untuk memperkokoh keyakinannya akan ideologi Pancasila kalau memang dibutuhkan," ucap Yenny Wahid.
Apalagi Enzo berlatarbelakang blasteran Prancis.
Yenny Wahid sendiri sering berurusan dengan Prancis karena saat ini menjabat sebagai anggota steering commite Forum Perdamaian Prancis (Paris Peace Forum), forum yang diinisiasi oleh Presiden Macron dari Prancis.
"Jadi saya bisa menjelaskan banyak hal sesuai dengan latar belakangnya," jelas Yenny Wahid.
Jika Terbukti
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta TNI langsung memberhentikan pemuda keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie dari taruna Akademi Militer (Akmil) apabila ia terbukti pendukung organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI).