Gus Yasin Ungkap Amalan Mbah Moen Hingga Keinginannya Meninggal di Makkah Terkabul
Putra KH Maimoen Zubaer, Gus Taj Yasin, mengungkapkan amalan ibadah yang dilakukan Mbah Moen yang sangat menginginkan meninggal dunia di Makkah.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Putra Almarhum KH Maimoen Zubaer, Gus Taj Yasin, mengungkapkan amalan ibadah yang dilakukan Mbah Moen yang sangat menginginkan meninggal dunia di Kota Suci Makkah.
Mbah Moen, ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah tersebut sebagaimana diketahui meninggal dunia di Makkah dalam usia 90 tahun ketika beliau menunaikan ibadah di haji pada, Selasa (6/8/2019) lalu.
“Siapapun yang datang ke rumah beliau dari manapun, beliau selalu membaca solawat atau qasidah Fatimah Az Zahra. Beliau selalu menitikkan air mata ketika membaca itu artinya ada keinginan beliau dekat dengan Sayyidah Khadijah,” kata Gus Yasin di Kantor Daker Makkah, Kamis (8/8/2019) malam waktu Arab Saudi.
Mbah Moen, pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Rembang dimakamkan di pemakaman Ma’la.
Baca: Kisah Haru Nyai Heni, Istri Mbah Moen Dilarang Masuk Ma’la, Lihat Pemakaman Dari Balik Pagar Besi
Baca: Putra Almarhum Mbah Moen Jelaskan Alasan Silaturrahmi Dengan Habib Rizieq di Makkah
Sebuah pemakaman istimewa di dekat Masjidil Haram dan hanya diperuntukkan bagi warga Makkah.
Di pemakaman Ma’la itu pula istri Baginda Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah dimakamkan.
Baca: Jumat Pagi Ini Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan ke Padang Arafah
Gus Yasin menambahkan, almarhum ayahandanya memiliki keinginan yang sangat kuat untuk meninggal di Makkah.
“Bahkan ketika ada ulama atau siapapun yang meninggal di Makkah atau Madinah beliau mengatakan, “apa sih amalannya kok bisa dimakamkan di sana?,” ujar Gus Yasin.
“Artinya ini ada keinginan beliau selalu bertanya seperti itu, maka dari analisa kita isyarah seperti itu kita putuskan untuk tetap di Ma'la,” kata Gus Yasin lagi.
Berdasarkan atas isyarah ini Gus Yasin bersama dengan keluarga bersama KH Maimoen Zubaer kemudian memutuskan dalam rapat keluarga untuk memakamkan Mbah Moen di Makkah meski ada banyak orang yang menginginkan Mbah Moen dimakamkan di Tanah Air.
“Jadi orang kan merasa kehilangan pingin dekat dengan yang dicintai, emosional datang ke saya pokoknya Mbah Moen harus dibawa pulang ada yang sms bilang yang membutuhkan Mbah Moen bukan orang-orang atas saja orang yang punya uang saja, tapi masyarakat bawah, artinya beliau biar bisa ziarah ke Mbah Moen,” ujar Gus yasin.
Gus Yasin lalu menjelaskan ziarah dekat dengan Mbah Moen juga tidak membutuhkan biaya sebetulnya.
“Tinggal kita membaca Fatehah, kita tawasul kepada beliau, ini juga sampai kok, kita doakan di Indonesia doanya akan sampai,” ujar Gus Yasin.