Kisah Haru Nyai Heni, Istri Mbah Moen Dilarang Masuk Ma’la, Lihat Pemakaman Dari Balik Pagar Besi
Nyai Heni Maryam, hanya mampu memandang ribuan pelayat yang menghantar kepergian Sang Suami KH Maimoen Zubair dari balik pagar pemakaman Ma'la, Makkah
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Jadi tak heran bila Bu Nyai pun ingin melihat di mana terakhir kali belahan hatinya terakhir disemayamkan. Maka, di sinilah kami. Berada di bawah langit Makkah, di balik pagar pemakaman Ma'la.
Waktu terus bergulir makin siang. Beberapa kerabat mulai membujuk Bu Nyai untuk beranjak dari tempatnya.
"Sudah bisa pulang bu? Istirahat yuk di apartemen?," bujuk salah satu kerabat.
"Sebentar, saya belum lihat," tuturnya lirih.
Bu Nyai ternyata ingin melihat pusara Kyai. Pandangannya terhalang oleh kerumunan orang yang masih memadati areal pemakaman.
"Bapak-bapak tolong minggir-minggir... Bu Nyai ada di sini, Bu Nyai ingin melihat. Tolong minggir," teriak salah seorang santri yang juga berada di luar pagar Ma'la.
Kerumunan itu pun mulai bergeser. Tak lama, tampak sebidang tanah datar dengan dua batu sebagai penanda.
Di sana jasad Sang Kyai besar disemayamkan terakhir kali. Ya, kuburan di tanah Arab memang tak seperti di tanah air yang berupa gundukan disertai papan nisan saja.
Melihat itu airmata Bu Nyai makin deras. Tangannya kembali menengadah, lantunan doa makin keras ia ucapkan. Allahummaghfirlahu...
Bu Nyai berulang kali memohon ampunan bagi sang kekasih hati. Ah, jika tak ada iman pada Sang Maha Cinta, bagaimana seorang istri dapat melepas suaminya tercinta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.