Tak Boleh Panggil 'Ahok', Megawati Akhirnya Hafalkan Nama Basuki Tjahaja Purnama
Megawati juga mengaku dirinya pernah dilarang memanggil Basuki dengan panggilannya, Ahok.
Editor: Dewi Agustina
Megawati juga mengaku dirinya pernah dilarang memanggil Basuki dengan panggilannya, Ahok.
"Ada yang yang bilang, 'Bu, jangan panggil Pak Ahok lagi, Pak Ahok lagi.' Ya saya bilang memang namanya begitu. Masa nggak boleh manggil."
Ia melanjutkan, "Saya bilang wong namanya begitu, masa tak boleh? Tadi saya hapal namanya. Basuki Tjahaja Purnama. Saya berarti panggil, 'Pak Purnama apa kabar?'" Megawati lalu tertawa.
BTP Senang Berjumpa Prabowo
Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (BPT) atau Ahok menjadi perhatian saat hadir dalam pembukaan Kongres V DPI Perjuangan di Grand Inna Beach Bali, Kamis (8/8/2019).
Usai pembukaan Kongres, Ahok mengungkapkan, ia bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Adapun Prabowo hadir di acara kongres atas undangan khusus dari Megawati saat bertemu di Teuku Umar, Menteng, Jakarta, 24 Juli silam.
Ahok mengaku senang bertemu muka langsung dengan orang yang penah mendukungnya di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu.
Ahok merupakan mantan politisi Partai Gerindra. Ia maju menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2012 berpasangan dengan Joko Widodo yang merupakan kader PDIP.
Namun setelah berseteru dengan politisi Gerindra, ia mundur dari anggota dan pengurus Partai Gerindra.
Saat beranjak meninggalkan lokasi Kongres, Ahok sempat berkisah terlebih dahulu tentang pengalamannya mengikuti kongres PDIP untuk pertama kalinya.
Baca: Ungkap Fakta Kasus Penggandaan Uang di Padepokan CPN Lamsel: 5 Korbannya Rugi Rp 1,698 Miliar
Ia merasa terpukau atas pidato Megawati di atas mimbar.
Bahkan, video cuplikan kisah hidup Presiden pertama RI Ir Soekarno membuat jiwa nasionalismenya meningkat.
"Perasaannya, kita ada patriotisme ya, dengan melihat pidato beliau (Megawati red), diputarnya (film, Red) Bung Karno dan segala macam. Partai ini sangat ideologis dan jelas nasionalis," kata Ahok.