Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eyang Habibah, Ibunda SBY Dirawat Sejak Kamis di Rumah Sakit Kawasan Cibubur

"Selama ini memang sudah berkurang jauh kesehatannya karena faktor usia semata. Tidak ada sakit khusus," jelasnya

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Eyang Habibah, Ibunda SBY Dirawat Sejak Kamis di Rumah Sakit Kawasan Cibubur
ap foto
SUNGKEM- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara "sungkem" kepada Ibunda Siti Habibah Soekotjo di Blitar, Jawa Timur (6 Oktober 2004). 

Tak hanya pada tahun 2004, SBY juga kembali memenangkan pilpres pada tahun 2009.

SBY yang saat itu berpasangan dengan Boediono sebagai wakil presiden, berhasil mengalahkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.

Selama 10 tahun memimpin Indonesia, SBY tentu saja memiliki sejumlah kisah yang dialaminya.

Itu seperti yang ditulisnya dalam buku yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.

Baca: PDIP Undang Parpol yang Tak Usung Jokowi-Maruf, Ditanya Undangan pada SBY, Ini Jawaban Ketua DPP

Dalam buku itu, SBY menceritakan adanya berbagai serangan yang diterimanya selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Termasuk serangan yang ditujukan kepada keluarganya.

Satu di antara anggota keluarga SBY yang mendapatkan serangan adalah sang ibu.

SUNGKEM- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara
SUNGKEM- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara "sungkem" kepada Ibunda Siti Habibah Soekotjo di Blitar, Jawa Timur (6 Oktober 2004). (ap foto)
Berita Rekomendasi

SBY mengungkapkan, saat itu sang ibu yang bernama Hj Siti Habibah berusia 82 tahun.

Sejak tahun 2007, Hajah Siti Habibah tinggal di Jakarta setelah lebih dari 40 tahun tinggal di Blitar, Jawa Timur.

Menurut SBY, ibunya lahir dari komunitas pesantren di Tremas, Pacitan.

"Sejak muda beliau adalah pengagum Bung Karno, bahkan ketika saya sering sowan kepada beliau di Blitar, beberapa kali kami berziarah di makam Proklamator Bung Karno, di Kota Blitar," terang SBY.

Meski demikian, pada suatu hari sang ibu mendapatkan sebuah surat.

SBY menuliskan, surat itu ditujukan ke ibunya sekitar 6 tahun sebelum dia menulis buku tersebut.

SBY mengungkapkan isi surat tersebut sungguh tidak pantas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas